SOLOPOS.COM - Suasana Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLOArena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi tampaknya menjadi lahan menggiurkan bagi sejumlah kepentingan politik. Ketika aksi penggalangan dukungan bagi figur politik dilarang, kini muncul langkah baru berupa pembagian tabloid berbau politis.

Pantauan Solopos.com, Minggu (2/3/2014), tabloid bernama “CFD” ini dibagikan secara masif kepada pengunjung ruang bebas asap kendaraan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tabloid yang beralamat redaksi di Semanggi RT 05/RW 6 Pasar Kliwon itumengangkat tema utama “Gampangnya Jadi Caleg”. Di sejumlah rubrik tampak dibahas profil caleg berikut kegiatannya.

Sedangkan pernak-pernik CFD sendiri justru tak menjadi pokok bahasan. “Tadi saya dikasih gratis, ya terima saja,” ujar Nino, 20, seorang pengunjung CFD kepada Solopos.com.

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Solo ini mengaku sudah dua kali mendapat tabloid. Dia mengaku kecewa lantaran berita yang dibahas di media itu kurang sesuai dengan namanya.

Menurut Nino, pemberitaan mengenai caleg kurang relevan dengan jargon tabloid tersebut. “Jargonnya saya baca media informasi, budaya dan bisnis. Namanya CFD.

Ya saya pikir isinya tentang CFD semua, teryata ada caleg-calegnya,” ujar dia.

Hal senada disampaikan pengunjung CFD lain, Kholiq, 30. Menurut warga Gajahan ini, tidak ada yang baru dengan isi berita Tabloid CFD. Ia mengaku sudah pernah membaca materi penulisan Tabloid CFD di media lain sebelumnya. Lantaran tanpa konsep yang jelas, ia khawatir tabloid itu ke depan hanya menjadi alat kampanye politik di CFD.

“Berita lain hanya tempelan. Lantas apa bedanya dengan membagikan selebaran caleg?.”

Staf Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo yang biasa memantau CFD, Ridho Taqobalallah, mengatakan Dishubkominfo tak tahu menahu ihwal pembagian tabloid di CFD.

Pihaknya segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk mengambil langkah selanjutnya. “Yang jelas tabloid itu bukan bikinan kami, wong isinya juga tidak jelas. Foto saya sama berita-berita di surakarta.go.id ada yang dicomot di media itu,” tuturnya.

Dikonfirmasi, pemilik Tabloid CFD, Yustina Yenny, mengatakan bahasan tabloidnya memang tidak mengkhususkan aktivitas di CFD. Sesuai tagline, pihaknya ikut membahas soal bisnis dan budaya. “Jadi bukan media politik.”

Disinggung apakah pembagian tabloid atas sepengetahuan Dishubkominfo, ia tidak menjawab gamblang. “Kami tidak cuma bagi di CFD kok, ada di pasar rakyat Manahan juga. Sepekan kami cetak 2.000 eksemplar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya