SOLOPOS.COM - Warga Boyolali memadati pelaku UMKM yang berjualan di area CFD, Minggu (17/7/2022) pagi. Jumlah pelaku UMKM yang hadir lebih dari jumlah pelaku yang mendaftarkan diri di Disdagperin Boyolali. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semringah seiring dibukanya car free day (CFD) Boyolali, Minggu (17/7/2022). Di waktu sebelumnya, CFD Boyolali ditutup dua tahun karena pandemi Covid-19.

Salah satu pelaku UMKM yang sehari-harinya berjualan susu segar, Tio, 33, mengaku senang dengan dibukanya CFD di Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jualan hari ini lancar. Sebelumnya jualan agak susah karena sekolah sempat tutup dan tidak ada CFD juga,” kata dia kepada Solopos.com di sela-sela acara CFD.

Ia mengaku sehari-sehari berkeliling Kecamatan Boyolali menjajakan susu segarnya dengan membawa 200 bungkus susu segar. Biasanya, 200 bungkus susu tersebut baru ludes dijual dalam waktu seharian.

“Sekarang, pagi gini sudah habis. Laku terus,” terang dia.

Baca Juga: Sangat Membantu! Warga Serbu Gerai Vaksin Dinkes Boyolali saat CFD

Ia berharap CFD Boyolali terus digelar agar pelaku UMKM Boyolali terus laku jualannya.

Pelaku UMKM lain yang berjualan gendar pecel, Tukinah, 52, mengaku gembira dengan adanya CFD Boyolali.

“Soalnya dua tahun kemarin enggak bisa jualan dan enggak ada pemasukan. Hanya mengandalkan uang kiriman anak,” kata dia.

Tukinah mengatakan sudah dua pekan mulai berjualan kembali. Ia sempat mendapatkan bantuan gerobak untuk berjualan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Boyolali sehingga dapat melanjutkan kembali berjualan.

Baca Juga: Lapor! Warga Sulit Cari Tempat Sampah di CFD Boyolali

Saat disinggung mengenai izin berjualan ke Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Tukinah mengaku terlambat saat mendaftar akan tetapi tetap berjualan.

“Yang penting saya jualan dulu. Kalau ada pendataan, ya nanti biar ikut didata,” kata dia.

Kepala Disdagperin Boyolali, Karseno, mengatakan pelaku UMKM yang berjualan di CFD Boyolali terpantau lebih banyak dibanding jumlah yang mendaftar. Ia mengungkapkan hanya ada 181 UMKM yang mendaftar.

“Ini sih sepertinya lebih dari 200-an UMKM yang berjualan. Awalnya kami tata di sebelah utara jalan yang jualan, tapi ini lebih. Akan kami evaluasi dan kami data,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya