SOLOPOS.COM - Pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan protokol kesehatan ketat di Kabupaten Wonogiri belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Meski pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah diterapkan selama beberapa pekan, jumlah pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) di Kabupaten Wonogiri kembali menembus rekor selama pandemi Covid-19. Pada Selasa (27/7/2021) ada 40 pemakaman dengan prokes di kabupaten itu.

“Belakangan ini semakin banyak pemakaman dengan prokes di Wonogiri. Kemarin [Selasa], pemakaman dengan prokes mencapai 40 kegiatan. Terbanyak selama pandemi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto, Rabu (28/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski pemakaman dengan protokol kesehatan, Bambang tidak bisa memastikan apakah jenazah itu terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Sebab hal itu merupakan ranah medis. Pihaknya hanya menjalankan tugas pemakaman.

Baca Juga: Potret Selvi Ananda Ini Dibilang Mirip Artis Korea, Setuju Lur?

“Kami juga tidak mengetahui secara pasti apakah semua jenazah yang dimakamkan pada hari itu ber-KTP Wonogiri atau tidak. Jenazah yang dimakamkan tidak hanya berasal dari rumah sakit Wonogiri saja. Tapi datang dari berbagai rumah sakit di luar daerah. Ada juga yang meninggal di rumah,” ungkap dia.

Menurut dia, pemakaman dengan prokes itu tidak hanya dilakukan oleh tim pemakaman Satgas Covid-19 Wonogiri. Tapi sebagian dilakukan oleh para sukarelawan atau masyarakat dan personel dari rumah sakit.

Bambang juga menjamin jika kondisi tim pemakaman yang dimiliki oleh Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri tidak kelelahan dengan banyaknya pemakaman dengan protokol kesehatan. Sebab, tugas pemakaman telah terbantu dengan adanya sukarelawan di sejumlah desa.

Bambang mendorong agar pemakaman dilakukan oleh tim jogo tonggo dan sukarelawan desa atau kecamatan. Masyarakat juga bisa melakukan pemakaman dengan prokes. Sehingga masyarakat yang memiliki jiwa sosial tinggi dapat ikut membantu orang di dekatnya yang terkena musibah.

“Kami harap masyarakat tidak menyepelekan prokes saat beraktivitas sehari-hari. Sebab letak geografis Wonogiri yang memiliki banyak perbatasan dengan daerah lain menjadi jalur mobilitas yang tinggi,” kata Bambang.

Baca Juga: Warga Binaan Rutan Boyolali Senang Dapat Suntikan Vaksin Covid-19

Sebelumnya, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan angka kematian pasien Covid-19 di Wonogiri cukup tinggi dan memprihatinkan. Menurutnya, mobilitas warga masih tinggi karena Wonogiri daerah tujuan pulang dan pergi para perantauan. Bus dan jenis kendaraan lainnya tiba dan mulai berangkat dari Wonogiri.

Meski demikian, penambahan kasus Covid-19 Wonogiri cenderung rendah. Bahkan bed occupency rate (BOR) atau keterisian bed isolasi pasien Covid-19 telah menurun. Berdasarkan website resmi Pemkab Wonogiri, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia di Wonogiri, secara kumulatif ada 728 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya