Anam tidak pernah menyangka sama sekali kalau masa tinggal di Pesantren Al-Amin asuhan Kiai Basyir berakhir begitu cepat. Belum genap setahun tetapi ia sudah harus meninggalkannya. Parahnya, bukan sebagai alumni, melainkan sebagai pencuri. Tidak tanggung-tanggung ia terbukti mencuri sandal milik Kiai Basyir yang konon sangat keramat.
Mengenai sandal itu sepintas tidak ada yang istimewa. Ia hanya sandal berbahan kayu galih asam jawa dan berselop karet yang sering kita sebut bakiak. Memang itu sandal kesayangan, ke mana pun Kiai Basyir selalu mengenakannya; ke masjid, ke tempat mengaji, dan ke pekarangan. Rutinitasnya hanya seputar tiga tempat itu. Kalau pun berpergian lebih jauh bisa dihitung dengan jari. Sepertinya memang tidak ada istimewa-istimewanya.