Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Cerpen Anjing Gunung, Pendaki, dan Malaikat Maut

Cerpen Anjing Gunung, Pendaki, dan Malaikat Maut
user
Newswire , 
Minggu, 25 Juli 2021 - 23:24 WIB
share
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sudah satu pekan menunggu, ia tak kunjung terlihat turun. Seperti janjinya, ia akan muncul di depan basecamp pendakian Gunung Lawu jalur Candi Cetho. Bahkan ini sudah sampai pada waktu para tukang piknik berdatangan. Ya, orang piknik, bukan berdoa. Karena yang berdoa akan datang pada waktu tertentu. Wajah mereka teduh, tidak gaduh. Kakinya menapak tenang khidmat di setiap petak jalan setapak menanjak dan berundak. Tidak ada suara terkikik berisik. Ah, tapi apa pedulinya mereka pada seekor anjing yang sering mengamati.

Tasman adalah namanya. Anjing jenis campuran gembala jerman yang berselingkuh dengan anjing pribumi berbulu mirip handuk. Kabarnya begitu, kata yang punya dulu. Tasman tinggal di Kampung Cetho setelah dibawa pulang oleh istri penjaga pos pintu masuk, Mak Troyo. Sebagai pemilik warung kopi yang tak seberapa hasilnya, ia tak mampu membuat sembuh dirinya. Memilih menyerah pada sakit yang merongrong raga hingga sisa kulit dan tulang. Menyusul suaminya pulang.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN