SOLOPOS.COM - Zaskia Adya Mecca(Twitter)

Solopos.com, SOLO — Zaskia Adya Mecca, artis pemilik Mamahke Jogja, mengaku sangat terbantu dengan adanya perkembangan teknologi digital di sektor ekonomi saat ini. Dia mengaku, usaha kuenya sangat terdampak dengan adanya pandemi, karena tanpa adanya turis atau wisatawan yang berkunjung, penjualannya menurun drastis.

Akhirnya dia mengubah strategi bisnis melalui pola online yang didukung oleh perusahaan teknologi seperti Grab dan OVO, yang menjadikan hingga saat ini usahanya terus berjalan meski di masa pandemi Covid-19.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Tidak terbayangkan kalau tidak ada media seperti ini untuk jualan. Terimakasih juga OVO, karena kami sangat terbantu juga, sudah bisa cashless. Awal-awal tidak mudah. Tapi sekarang kebanyakan orang sudah bawa QRIS, tidak cash lagi. Lebih aman lebih nyaman. Dengan uang digital, sangat meminimalkan kesalahan penghitungan keuangan dan sebagainya,” lanjut dia.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara kuliah umum Fakultas Ekonomi Bisnis UGM Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema Digitalisasi UKM yang disiarkan melalui zoom dan YouTube Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (8/3/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Ekonomi Digital untuk Demokratisasi Ekonomi, UMKM Tak Kalah Gengsi

 Kuliah umum Fakultas Ekonomi Bisnis UGM Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema Digitalisasi UKM yang disiarkan melalui zoom dan YouTube Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (8/3/2022). (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Kuliah umum Fakultas Ekonomi Bisnis UGM Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema Digitalisasi UKM yang disiarkan melalui zoom dan YouTube Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (8/3/2022). (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Keberadaan platform-platform digital sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital diyakini bisa mewujudkan demokratisasi ekonomi di Indonesia.

Ovo sebagai aplikasi penyedia jasa sistem pembayaran yang memberikan kemudahan dalam transaksi secara nontunai juga turut mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital saat ini.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan saat ini telah muncul fenomena-fenomena menarik di lingkup ekonomi kerakyatan.

Karaniya menjelaskan dalam beberapa kriteria untuk pengembangan usaha, perusahaan teknologi seperti Grab, OVO dan yang lain, telah berperan dalam mewujudkan demokratisasi ekonomi. Dari sisi distribusi barang dalam hal ini produk dagangan misalnya, yang selama ini mungkin hanya bisa dimainkan oleh perusahaan besar, kini bisa dijangkau perusahaan kecil bahkan mikro. Kedua adalah mengenai traffic.

Sebelum adanya platform digital, mungkin perusahaan dengan modal besar akan lebih mudah menarik pelanggan, dengan mengandalkan outlet premium, bisa membuka outlet di tempat-tempat strategis sehingga bisa mudah menarik pelanggan. Tapi melalui Grab Food misalnya, semua pelaku usaha yang masuk di dalamnya akan memiliki kesempatan yang sama untuk dikunjungi pelanggan melalui aplikasi.

Baca Juga: Siasat Ekonomi Digital Jadi Backbone Recovery Soloraya

Begitu pula dari sisi marketing, dimana perusahaan besar umumnya akan memiliki kesempatan lebih besar karena memiliki marketing tool. Selanjutnya masalah promosi, dimana perusahaan besar akan memiliki anggaran lebih besar untuk promosi.

Tapi kini dengan ada di aplikasi Grab Food, semua kuliner juga memiliki potensi sama secara marketing. Sedangkan dengan adanya bantuan ekonomi digital seperti yang dilakukan OVO, pelaku usaha kecil pun bisa memberikan cash back kepada pelanggan. Bisa memberikan promo-promo menarik sehingga juga terbantu dalam menarik pelanggan.

“Buat saya ini memperlihatkan hal yang terjadi di lapangan, yang bisa saya sebut demokratisasi ekonomi. Kenapa? Selama ini selalu ada kekhawatiran kesenjangan ekonomi antara pelaku besar dan kecil. Tapi ekonomi digital memiliki peranan penting untuk melakukan demokratisasi ekonomi,” jelas dia.

Baca Juga: Maraknya Shadow Banking Jadi Tantangan Ekonomi Digital, Ini Langkah BI

Di sisi lain melalui ekosistem ekonomi digital saat ini, secara tidak langsung juga turut menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan anak muda atau kalangan milenial. Sebab ekosistem ekonomi digital memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan usahanya.

Dia menceritakan pernah di sebuah acara wisuda di sebuah kampus, yang di dalamnya ada sekitar 5.000 mahasiswa, saat ditanya ternyata separuhnya sudah memiliki atau sudah merintis bisnis sendiri.

“Jadi entrepreneurship di kalangan anak muda ini luar biasa. Kemudian pada hasil survei, ternyata sejalan. Mbak Hendri [Hendi Saparini, pendiri Core Indonesia] melakukan survei di merchant-merchant OVO dan Grab, itu ternyata sebagian besar adalah anak-anak milenial. Ini saya kira fenomena membahagiakan. Bahwa semangat entrepreneurship kalangan muda yang didorong perusahaan teknologi sekarang sedang tumbuh dan berkembang luar biasa di indonesia. Ini saya kira modal bagus untuk ekonomi nasional ke depan,” tutur dia.

Baca Juga: Naiknya Inklusi Keuangan Sejalan dengan Pertumbuhan Ekonomi Digital

Di sisi lain, dari Core Indonesia, Hendri mengatakan teknologi digital yang berkembang saat ini memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha. Bukan hanya untuk pelaku usaha dengan modal besar, UMKM pun sangat bisa memanfaatkannya.

“Lebih dari 60% ekonomi kita disokong UMKM. Dengan adanya digitalisasi, kita berharap demokratisasi ekonomi bisa berjalan. Namun tanpa ekosistem, cita-cita besar ini tidak bisa terwujud,” kata dia.

Dalam catatannya, yang didapat dari hasil survei yang bekerja sama dengan OVO, ternyata dari responden yang dilibatkan, sebanyak 70% sudah memanfaatkan transaksi melalui digital.

“Kemudian yang meningkat pendapatannya ada 68%. Peningkatan pendapatan di masa pandemi bisa mencapai 27%. Selain itu mereka juga jadi lebih mengenal perbankan, dan sebagainya,” jelas dia.

Acara kuliah umum tersebut terselenggara atas kerja sama IFSoc dengan FEB UGM, yang didukung OVO. Pada kuliah umum tersebut juga dihadiri Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pandemi ini.



Airlangga juga menyampaikan mengenai upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi UMKM, pengembangan UMKM dan potensi ekonomi digital di Indonesia saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya