SOLOPOS.COM - Sapi milik peternak, Yuliana di Dusun Jetis Desa Manggis Kecamatan Mojosongo, Sabtu (24/12/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI Virus baru yang menjangkit sapi yakni lumpy skin disease (LSD) mulai terdeteksi di Kabupaten Boyolali sejak beberapa waktu lalu.

Salah satunya terjadi di Dusun Jetis, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo. Peternak sapi setempat, Yuliana, menceritakan sapi yang dipeliharanya mulai terpapar virus LSD pada November 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Awalnya Yuliana merasa ada keanehan pada sapi karena tiba-tiba dipenuhi benjolan, ia sempat mengira sapinya mengalami alergi dingin seperti halnya manusia.

“Sekitar satu bulan lalu, tahu-tahu sudah banyak benjolan mirip uci-uci, saya sempat mengira itu seperti alergi dingin, nanti juga kempes, tapi kok tidak kempes-kempes,” ceritanya pada Solopos.com, saat ditemui di ladangnya, Sabtu (24/12/2022).

Kondisi setelah punya benjolan-benjolan sapi sempat terlihat lemas dan hilang nafsu makan, kata Yuliana, padahal sapinya sedang bunting. Saat itu, Yuliana melihat sapinya tampak agak kurus.

Baca juga: Ini Pengertian LSD, Penyakit Virus yang Menyerang Sapi-Sapi di Boyolali

Mengetahui sapinya tampak kurus dan tidak sehat, ia langsung memanggil dokter hewan agar sapinya segera diobati. Namun, dokter tersebut tidak berani memberi suntikan pada sapi karena kondisinya yang bunting.

“Ajeng nyuntik mboten wantun [mau nyuntik tidak berani], ada tetangga saya yang sapinya juga kena, itu disuntik karena tidak hamil,” ucap dia.

Dokter hewan mengatakan kepada Yuliana, bahwa sapinya diperkirakan terserang virus sapi varian baru. Setelah itu, yuliana mengaku sejumlah petugas dari dinas peternakan memantau perkembangan sapinya.

Mengenai kondisi terbaru sapi, Yuliana menjelaskan nafsu makan sapi sudah pulih kembali dan bentol-bentolnya sudah mengering sejak satu pekan terakhir. Pihak dinas berpesan kepada Yuliana agar menjaga kebersihan kandang. Sehingga sapi tidak dihinggapi lalat dan serangga lainnya.

“Kemarin dipesan untuk menjaga kebersihan kandang,” kata dia.

Baca juga: Selesai PMK, Sapi-Sapi di Boyolali Diserang Penyakit LSD: Kulit Bentol-Bentol

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menjelaskan penularan dan penyebaran virus LSD melalui vektor, yakni gigitan serangga seperti caplak, nyamuk, dan lalat.

“Jaga kebersihan, biosekuriti, kemudian juga memberikan makanan yang cukup vitamin, bergizi,” himbau dia saat ditemui di kantor, pada Jumat (23/12/2022).

Sejauh ini, kasus sapi LSD tidak menimbulkan kematian pada sapi, penyebaran virus pun tidak semasif PMK, namun keberadaannya tetap perlu diwaspadai. Sebagai informasi, total virus LSD yang menyerang sapi di Boyolali telah mencapai 104 sapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya