SOLOPOS.COM - Pemilik Kolaka Pottery, Francisca, berfoto di antara produknya, Juni 2020. (Istimewa/JNE)

Solopos.com, JOGJA -- Pandemi Covid-19 memaksa pemilik toko kerajinan keramik di Jogja Kolaka Pottery menutup toko offline. Setelah toko tutup, bukannya terpuruk, usaha milik Francisca Puspitasari, 44, justru berkembang.

Dengan mengandalkan penjualan online didukung layanan jasa ekspedisi yang mumpuni, order Kolaka Pottery justru naik pesat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Francisca yang merupakan pemilik sekaligus founder kerajinan keramik Kaloka Pottery ini telah menutup toko dan studionya sejak awal Maret 2020. “Alasannya demi kebaikan bersama,” kata dia seperti dikutip dari rilis JNE yang diterima Solopos.com, Minggu (14/6/2020).

Siap-Siap! PPDB Online TK-SMP di Wonogiri Dimulai 17 Juni 2020, Ini Teknisnya

Kika, sapaannya, menuturkan studio Kaloka Pottery yang berada di Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Jogja itu terbuka untuk umum. Dalam sehari bisa ratusan orang yang berkunjung melihat langsung proses produksi.

Begitu pandemi Covid-19, Kika mengalihkan semua usaha offline-nya ke online. “Semenjak ada Covid-19 online semua. Wes saya tutup offline store,” katanya.

Dari pengalaman itu, ibu dari Cinde Gaharu dan Soca Ling Respati terebut harus belajar menerapkan real online untuk bangkit dan mempertahankan bisnis yang dirintisnya sejak 2016.

230 Wanita Rentan Terdampak Covid-19 di Sukoharjo Bikin 34.500 Masker untuk Dibagikan ke Masyarakat

Kolaka Pottery Tambah Karyawan

“Ya diakui awal-awal rasanya syok, panik, gagap harus apa. Biasanya ketemu dengan orang terus ndak pernah sama sekali,” ujarnya.

Dengan ketekunannya, usaha ini mulai stabil. Bahkan pada masa pandemi ini Kaloka Pottery tidak merumahkan satu orang karyawan pun, malah menambah. Order juga bertambah seiring pesanan via medsos.

“Ada hikmah dari keadaan ini, saya merasakan pasar baru, dari yang tadinya hanya mengandalkan hotel, resto maupun coffeshop saja,” jelas dia.

Bupati Karanganyar Izinkan Hajatan, Tapi Melarang Kegiatan Warga di Malam Hari

Di sisi lain, dia juga harus jeli dan tidak sembarangan memilih jasa pengiriman barang ke konsumen. Terlebih order sekarang kebanyakan via online dan harus dikirim secepatnya.

Dia mempercayakan jasa pengiriman barang antardaerah menggunakan jasa JNE Express.

Setiap hari Kika mengirim setidaknya 50 paket ke beberapa daerah. Dia menilai JNE mudah, cepat, dan sangat komunikatif dalam segala hal.

Berapa Ganti Rugi Kebakaran Candi Elektronik Solo? Ini Penjelasan Asosiasi Asuransi

“Komunikatif artinya komunikasi kami ke agen transparan, customer juga bisa cek langsung barangnya ke JNE sampai mana. Biayanya pun murah. Selama ini Kika mengakui tidak ada kasus kiriman tertunda. Semuanya terkirim dengan baik sesuai alamat dan waktu yang ditentukan,” tutur pemilik Kolaka Pottery itu.

Karena traffic pengiriman tinggi, di tengah pandemi ini risiko keramik yang pecah lebih besar. Untuk mengurangi goncangan, Kaloka Pottery menggunakan plastik bubble wrap untuk pengemasan keramik.

Selain itu, sebagai user Kika merasa JNE memiliki track record yang jelas. "Misal mau cek satu bulan lalu untuk evaluasi perusahaan ada di sana. JNE bagus, saya sangat merekomendasikan jasa pengiriman dan logistik barang anda disini,” imbuh dia.

Awas! Ini Denda Bagi Warga Bolopleret Klaten yang Tak Pakai Masker

Forum Pelatihan untuk UMKM

Terpisah, Kepala Cabang Utama JNE Yogyakarta, Adi Subagyo, menyatakan JNE juga memberikan ruang dan kesempatan untuk "scale up" bagi bagi para pelaku UMKM di DIY.

Hal itu dilakukan melalui beberapa forum dan pelatihan untuk meningkatkan penjualan. Misalnya, mengoptimalkan media sosial sebagai media untuk promosi produk, seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya.

"Kami full support dan berikan fullfilment untuk para UMKM. Yakni memberikan ruang dan kesempatan untuk scale up dari segi skill mau pun bisnis. Apabila UMKM baru membutuhkan masukan dari para pemilik UMKM lain yang sudah sukses atau berhasil, kami akan buatkan forum untuk mereka," jelas Adi Subagyo, Rabu (9/6/2020).

Wow! Rambut Palsu Buatan Purbalingga dan Sidoarjo Diekspor ke 40 Negara



Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa marketplace ternama seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sebagainnya untuk untuk mempromosikan produk UMKM.

"Saat ini kami lebih mengoptimalkan Facebook karena Facebook menurut saya yang paling banyak diminati masyarakat selain Instagram," tambahnya.

Survei Membuktikan, Ini Jurus PDKT yang Disukai dan Dibenci

Sesuai komitmen, dia juga akan memberikan refund 100 persen bagi pengguna jasa kirim premium seperti YES (Yakin Esok Sampai) jika ada kesalahan dari pihak JNE. Untuk pengiriman reguler, JNE akan mengusahakan kiriman cepat sampai, tepat pada waktunya.

"Kami sudah mempertimbangkan secara matang dan selalu dimonitor oleh supporting agar keterlambatan bisa ditekan seminimal mungkin. Karena kecepatan menjadi prioritas kami, selain keamanan," tegas Adi.

Selama 30 tahun JNE berdiri dan berjalan, Adi mengungkapkan 99 persen kiriman yang rusak disebabkan oleh packaging yang kurang standar. "Sehingga packaging harus diperhatikan dan sangat penting," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya