SOLOPOS.COM - Evakuasi korban tebing longsor di Pagentan, Banjarnegara. (Antara/HO-BPBD Banjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Bencana alam berupa tebing longsor pada Jumat (19/11/2021), pukul 21.30 WIB menjadi peristiwa yang membekas dalam ingatan warga Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Tebing setinggi hampir 25 meter longsor, sehingga menyebabkan tanah serta bebatuan menimpa dua rumah warga yang berada di bawahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak empat orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam rumah mereka yang tertimbun material longsoran. Sedangkan satu lainnya diketemukan selamat dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka.

Baca juga: Musim Hujan, Waspada Longsor di Jateng

Kepala Desa Pagentan, Banjarnegara, Abdul Kohar menuturkan saat kejadian ada salah seorang warganya sedang berada tidak jauh dari lokasi tebing longsor. Dia mendengar suara yang sangat keras sehingga langsung berlari menuju ke sumber suara.

Begitu mengetahui ada dua unit rumah tertimbun material longsor, warga tersebut langsung menuju kediaman kepala dusun guna melaporkan kejadian itu. Selanjutnya, informasi itu juga diteruskan ke kepala desa serta pihak terkait lainnya.

Kabar duka itu dengan cepat menyebar ke seluruh warga desa. Warga yang mendengar informasi tersebut langsung berbondong-bondong menuju lokasi kejadian.

Baca juga: Dosen Unsoed: Selain Hujan, Longsor Diakibatkan Pembangunan Sembarangan

Abdul Kohar juga menceritakan saat tiba di lokasi, dia melihat dua unit rumah kondisi rusak berat tertimbun material longsor. Pihaknya bersama warga desa langsung berinisiatif melakukan evakuasi secara manual.

Tidak lama kemudian, tim gabungan dari berbagai unsur berdatangan untuk melakukan evakuasi. Evakuasi berlangsung dari saat kejadian bermula hingga keesokan harinya yakni Sabtu (20/11/2021), sekitar pukul 05.00 WIB.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Aris Sudaryanto, menjelaskan setelah dilakukan evakuasi, korban selamat yang mengalami luka-luka yakni PO, 7, langsung dibawa ke Puskesmas 1 Pagentan. Sedangkan empat korban yang diketemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni B, 14, F, 11, A, dan P 38.

Baca juga: Ini Cara Banjarnegara Kurangi Risiko Bencana Tanah Longsor

Seusai kejadian, pihaknya langsung melakukan kegiatan tanggap darurat dan penanganan bencana longsor di Banjarnegara. Kegiatan tersebut juga melibatkan hampir 37 organisasi mulai dari BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, Basarnas, dan unsur relawan lainnya, termasuk juga warga setempat.

Saat melakukan operasi pencarian korban, BPBD Banjarnegara mengerahkan satu alat berat atau ekskavator serta alat pendukung lain. Selain itu, tim menggunakan alat-alat ekstrikasi yang dikerahkan dan dioperasikan oleh Basarnas Pos SAR Wonosobo.

Baca juga: Perbaikan Kerusakan Longsor di Bantul Mencapai Ratusan Juta

Peristiwa tebing longsor di Desa Pagentan, Banjarnegara terjadi saat tidak sedang hujan. Namun pada siang hari sebelum kejadian hujan turun cukup deras. Selain itu, beberapa hari sebelum kejadian, hujan juga hampir setiap hari mengguyur wilayah tersebut.

Oleh karena itu, BPBD Banjarnegara meminta warga segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan deras turun lebih dari dua jam, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng. Warga disarankan untuk kembali ke rumah mereka jika hujan sudah benar-benar reda dan kondisi sudah cukup aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya