SOLOPOS.COM - Toko Planet Surf yang baru saja diresmikan di Hartono Mall, Sleman, Jumat (21/10/2016). (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Solopos.com, JOGJA — Salah satu brand produk fesyen yang banyak dijumpai di mal atau pusat perbelanjaan di Indonesia yakni Planet Surf. Siapa sangka, produk fesyen ini ternyata produk lokal dan awal muncul di Kota Jogja.

Posisi kuat Planet Surf di dunia fesyen tanah air tidak terlepas dari tangan dingin owner-nya, Bruno Tjahjono. Dalam mengembangkan usahanya itu diperlukan strategi khusus agar bisnisnya semakin berkembang dan tidak kalah dengan produk lain.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Bruno bercerita masih ingat betul saat pertama kali membangun bisnis ritel fesyen tersebut. Pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini mengatakan outlet Planet Surf yang pertama kali dibuka justru di Kota Jogja. Outlet pertamanya dibangaun di Galeria Mall pada 1997. Bagi Bruno, Kota Jogja menjadi mercusuar munculnya puluhan outlet Planet Surf di Indonesia.

“[Mau buka] Ke Jakarta, Surabaya dan Bali waktu itu tidak bisa karena sudah ada pemain yang menguasai. Akhirnya saya coba ke Jogja, diterima di Galeria Mall dan dapat tempat di pojokan,” kata Bruno di Mall Pakuwon (eks Hartono Mall), pekan lalu.

Baca Juga: PPDB 2022 DIY Diwarnai Masalah, ORI Sebut 270 Anak Kehilangan Hak Masuk ke SMPN

Waktu pertama kali mendirikan outlet di Jogja, ia menyadari perkembangan bisnis apapun di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah memang tidak segemerlap di Jawa Barat, Jakarta, maupun di Surabaya.

“Saya dikasih tahu alam semesta bahwa filosofi Jawa itu bagus. Saya banyak belajar falsafah Jawa dan saya terapkan dalam membangun bisnis ini. Meski bukan orang asli Jogja, saya punya hubungan emosional dengan Jogja,” kata mantan karyawan PT Astra Indonesia ini.

Bruno mencontohkan bagaimana filosofi Jawa mengajarkan orang untuk tidak perlu takut dalam belajar dan mengetahui inti semesta alam.

Baca Juga: Profesor Samekto Meninggal Terseret Ombak, Tim SAR: Waspadai Arus Balik Laut

Bruno pun tidak lupa dengan Jogja yang memberikan kesempatan awal membuka bisnis ritel tersebut.

“Seperti bahasa Jawa, saya itu disebut kulandalem. Itu menebus inti [bukan kulit] bagaimana alam mengajarkan kita. Banyak filosofi Jawa yang bagus, eling, kembali ke asal dan semacamnya,” ujarnya.

Sukses membuka outlet di Jogja, Bruno mulai mengembangkan bisnisnya ke Semarang kemudian secara bertahap membuka outlet di kota-kota lainnya di Indonesia. Hingga saat ini, total terdapat sekitar 80 outlet Planet Surf.

Baca Juga: Akali Aturan Larangan Jual-Beli Seragam, Sekolah di DIY Raup Untung Rp10 Miliar

“Semua [bisnis] dikelola sendiri, tidak ada yang kami buka dengan menggandeng mitra. Sebab ada standar operasional dalam menjalankan bisnis ini. Kami berjalan pelan tetapi pasti,” katanya.

Kini Punya Seribuan Karyawan

Dalam mengelola bisnis, karyawan menjadi hal terpenting. Bruno mengaku menjadikan para karyawannya sebagai teman. Duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Dia mengajak karyawan seolah-olah memiliki usaha Planet Surf agar bisa terus berkembang. Saat ini, kata dia, ada sekitar 1.000 karyawan yang bergabung dengan Planet Surf.

“Kalau orang ingat asal, maka dia akan terus ingat tujuannya. Mereka tanam apa maka mereka akan menuai apa. Makanya karyawan yang bekerja dengan saya rata-rata dalam jangka waktu lama. Bergabung dengan Planet Surf menjadi sebuah kebanggaan bagi karyawan,” ujarnya.

Begitu juga saat melayani konsumen, karyawannya menerapkan budaya cepat dan tanggap. Mereka menjadikan konsumen sebagai teman dan bukan sebagai raja.

Baca Juga: Asyik, Pemkab Gunungkidul Rencanakan Buka Rute Baru Angkutan Umum ke Jawa Timur

Dengan menjadikan teman, lanjut Bruno, maka karyawan akan lebih respek melayani konsumen.

“Bagi kami, costumer is a friend. Kami lebih takut karena mereka bisa respek sebagai teman. Kalau konsumen sebagai raja kan karyawan seperti mengabdi, ia minta kami kasih. Bagus enggak bagus barangnya dikasih. Kalau konsumen sebagai teman itu lebih dari itu,” katanya.

Hingga akhir tahun ini, Bruno berencana membuka 6-7 outlet lagi di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi, Sumatera dan lainnya.

Nama Planet Surf dipilih juga tidak lepas dari filosofi Jawa di mana penamaan sesuatu yang unik bisa mengangkat pasar. Bruno lalu berusaha untuk menciptakan brand awareness dan menunjukkan surf clothing merupakan gaya pakaian yang sedang tren.



“Artinya nama yang disematkan tentu memiliki makna sendiri, punya tujuan sendiri. Begitu juga dengan Planet Surf,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kisah Sukses Planet Surf, Pegang Teguh Filosofi Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya