SOLOPOS.COM - Pengrajin mengiris tahu siap jual di Sentra Produksi Tahu Purwogondo, Kartasura, Sukoharjo, Senin (16/3/2015). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat pengrajin tahu waswas harga kedelai impor bakal naik. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Saat sebagian besar teman-temannya sesama bakul tahu mogok jualan, Iin Suharni, salah satu pedagang tahu di Pasar Bunder Sragen itu tetap berjualan.

Sudah 40 tahun lamanya, Iin bersama ibunya berjualan tahu di Pasar Bunder. Berbeda dengan penjual lain yang memilih memproduksi sendiri tahunya, Iin memilih hanya menjual tahu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bakul asal Masaran itu sengaja kulakan tahu dari Mojosongo, Solo, untuk dijual di Pasar Bunder. “Sebagai bakul, bagaimana caranya saya harus tetap berjualan. Kalau saya ikutan mogok, bagaimana saya bisa makan? Prinsipnya, saya kulakan tahu dari Solo. Kalau dari sana harga naik, saya juga menaikkan harga di pasar. Yang penting masih bisa berjualan,” ujarnya kala berbincang dengan Solopos.com di Pasar Bunder, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Mantap, 260 Petani Desa Wonorejo Dapat Pupuk Bersubsidi Gratis

Sebagai bakul tahu, Iin mengakui para perajin tahu di Mojosongo menyiasati harga kedelai yang mendekati Rp11.000/kg itu dengan membuat ukuran tahu menjadi lebih kecil dari biasanya. Sebagian perajin tahu itu juga terpaksa mengurangi jumlah produksi.

“Biasanya kami ambil 15 ember tahu, tergantung naik turunnya pembeli. Hari ini, saya juga ambil 15 ember. Selain lebih kecil, tahunya juga lebih tipis,” papar Iin.

Sebelum harga kedelai naik, perajin menjual tahu Rp3.000/10 biji. Kepada pembeli di Pasar Bunder, tahu itu dijual Rp3.500/10 biji. Saat harga kedelai naik seperti saat ini, Iin kulakan tahu seharga Rp4.000/10 biji.  Bakul tahu menjual tahu kembali kepada pembeli seharga Rp5.000/biji.

“Jadi, naiknya itu cuma Rp150/biji. Untung kami juga sedikit. Tapi tidak apa-apa, yang penting usaha tetap jalan. Daripada tidak kerja, kami malah tidak dapat apa-apa,” jelasnya.

Baca juga: 17 Bakul Tahu di Pasar Bunder Sragen Kompak Mogok Jualan

Perajin Tahu Mogok

Di Pasar Bunder, hanya ada beberapa bakul tahu yang tetap berjualan. Salah satunya adalah Iin. Hanya  penjual yang biasa kulakan di sentra tahu Teguhan yang memilih mogok jualan pada Kamis-Jumat (27-28/5/2021).

Hal ini sebagai imbas mogok produksi perajin tahu di Teguhan. Penjual  tahu yang tetap berjualan itu masih bisa mendapatkan pasokan tahu dari perajin di luar Teguhan.

“Kabarnya mereka [bakul tahu] sudah bisa jualan lagi besok [Sabtu (29/5/2021)]. Dari kemarin banyak yang kecele karena warga tidak bisa beli tahu,” jelas Yuliatman, seorang pedagang cabai yang kiosnya berlokasi di dekat kios bakul tahu dan tempe.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya