SOLOPOS.COM - Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina yang tersesat di Gunung Merbabu, Mykola (kiri) berbincang dengan sukarelawan di Resort Selo, Minggu (5/12/2021) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI—Sabtu petang 5 Desember 2021 sekitar pukul 18.00 WIB, Agus Sunarto menerima pesan laporan dari Resort Selo, seorang warga Ukraina tersesat di Gunung Merbabu. Mendengar kabar itu, Agus dan kawan-kawan sukarelawan lainnya bergegas meninggalkan acara di Tarubatang.

Untuk urusan menyelamatkan nyawa manusia, Agus dan kawan-kawannya meletakkan di urutan teratas. Mereka lalu berkemas, menyiapkan peralatan SAR dan segera menuju Resort Selo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agus yang juga sukarelawan jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo menceritakan kawan-kawannya terbagi ke dalam dua tim. Tim pertama terdiri atas lima orang berangkat pukul 19.00 WIB, menyisir mulai dari Resort Selo. Kemudian, tim kedua berangkat pukul 20.30 WIB. Keduanya bertemu di simpang macan, lokasi yang diduga WNA asal Ukraina, Mykola tersesat.

Baca Juga: SMK Muhima Purwantoro Wonogiri Kampanyekan Gerakan Antiperundungan

“Ketika sampai HM 25 tidak ada tanda-tanda, kami turun melalui jalur lama. Sampai di simpang macan, tim 2 sudah sampai di situ. Lalu koordinasi, kembali atau diteruskan,” ujar dia, dalam rilis dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) kepada Solopos.com, Senin (6/12/2021).

Malam itu sangat dingin. Cuaca di Merbabu terjadi hujan deras disertai angin. Tim memutuskan masuk ke sekat bakar untuk koordinasi lanjutan. Tim memutuskan melanjutkan pencarian Mykola.

Sumali, penjaga di pintu pendakian Selo menuturkan sukarelawan sempat ragu untuk turun ke blok tulangan. Meski demikian, akhirnya tim tetap menuju ke sana berjalan sejauh 500 meter. Sukarelawan terus berjalan sembari memanggil-manggil nama Mykola.

Baca Juga: Aksi Pencuri Bebek di Jenengan Boyolali Terekam Kamera CCTV

“Agus mendengar suara jawaban. Terus teman-teman diam. Lalu yang manggil satu orang, biar tidak ramai. Ada jawaban juga. Penemuan pertama kita bareng. Dia ada di jalan untuk dulu digunakan untuk penelitian di tempat kesowo,” kata Sumali.

Mykola ditemukan pukul 22.18 WIB. Saat ditemukan ia hanya memakai celana tiga perempat dan jas hujan tanpa lengan. Tubuhnya menggigil dan gigi atas dan bawah menyatu. Mykola terlihat sedang jongkok di bawah pohon kesowo besar. Untuk menghangatkan tubuhnya, ia membalutkan daun-daun kering ke seluruh badan.

“Mungkin dianya juga entah itu kaget atau senang atau takut, entah gimana. Waktu ditemukan itu seperti orang linglung. Dia tidak bicara. Dia mulai bicara setelah kami memperkenalkan diri tim ranger dan rescue. Dia baru bicara,” timpal Salim, anggota sukarelawan di jalur pendakian Selo.

Baca Juga: Wahana Baru Wisata Batu Putih Bayat Klaten Ditarik Lagi ke Gudang

“Niat kami dari awal bukan operasi SAR. Kami berangkat itu panggilan jiwa kemanusiaan,” sambung dia.

Sumali menambahkan Mykola sempat enggan diminta mengganti jas hujan dan pakaiannya. Ia juga menolak saat ditawari makanan dan minuman oleh sukarelawan. Namun, setelah dibujuk, Mykola akhirnya mau makan dan minum.

Sukarelawan dan Mykola sampai di Resort Selo pada Minggu (6/12/2021) dini hari. “Saya akui dia kuat sekali,” ujar Sumali.

Baca Juga: LPQ Al-Amin Denokan Sukoharjo Kenalkan Lingkungan Anak lewat Outbound

 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti menyerahkan penghargaan kepada para sukarelawan yang terlibat dalam misi menyelamatkan WNA asal Ukraina, Mykola, yang tersesat di Merbabu di kantornya, Boyolali, Senin (7/12/2021).  (Istimewa)

Kemanusiaan

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, mengapresiasi kegigihan para sukarelawan yang menyelamatkan Mykola dari Merbabu. Junita menuturkan upaya pencarian oleh sukarelawan ini murni inisiatif mereka atas dasar kemanusiaan.

“Cuaca hujan angin, badai dan mereka terpanggil untuk membantu siapapun yang mengalami kesulitan. Dengan cepat tetapi tetap sesuai dengan standar prosedur dan kelengkapannya,” ujar Junita.

Atas prestasinya, BTNGMb memberikan penghargaan kepada sepuluh sukarelawan yang membantu menyelamatkan Mykola. Ke depan, Junita berencana membikin struktur kepengurusan dan keanggotaan sukarelawan agar lebih solid.

Baca Juga: Seleksi Perangkat Desa Wonogiri, Sekolah Sediakan Komputer Cadangan

“Kondisi jalur pendakian Selo sudah dua tahun ini kami tutup. Jadi seharusnya tidak ada pendaki yang melalui jalur pendakian Selo. Meski ditutup, kami secara rutin tetap melakukan bersih gunung dan perbaikan jalurnya,” sambung Junita. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya