SOLOPOS.COM - Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat foto-foto progres pembangunan RTLH dan Jembatan Sepan saat berkunjung ke Bonagung, Tanon, Sragen, Kamis (27/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SEMARANG – Belum terkelolanya corporate social resbonsibility (CSR) secara terpusat, paling tidak di satu wilayah, menjadikan program pelestarian lingkungan yang seharusnya bisa disokong dana CSR tidak maksimal. Dunia usaha bergerak sendiri dalam penyaluran CSR mereka. Hal ini bisa tumpang tindih program CSR di lapangan dan kemungkinan program mendesak terlewatkan.

Berangkat dari pemikiran tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mencoba mengatur penyaluran CSR agar sesuai kebutuhan melalui aplikasi pelaporan CSR atau SiLap CSR. Aplikasi SiLap CSR digunakan untuk melaporkan program atau kegiatan CSR yang telah dilaksanakan oleh perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD. Serta menyampaikan rencana program CSR ke depan. Dengan aplikasi ini, diharapkan CSR di Jateng lebih terarah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semua perusahaan di Jawa Tengah diharapkan dapat melakukan pelaporan melalui aplikasi SiLap CSR secara rutin dan berkesinambungan untuk pelaporan pelaksanaan program/kegiatan TJSLP [Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan] atau CSR yang telah dilaksanakan dan juga rencana CSR yang akan datang,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menjawab pertanyaan Solopos, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Kopi, Sampah, dan Energi Hijau dari Dieng

Menurut Taj Yasin, Pemprov Jateng memberi perhatian besar terhadap pengelolaan CSR. Karena Pemprov memandang CSR adalah modal besar untuk mengatasi permasalahan di Jateng. Ada dua program fokus pengelolaan CSR di Jateng, yakni program pengentasan kemiskinan dan program pelestarian lingkungan hidup untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Berdasarkan catatan Pemprov Jateng, nilai CSR yang masuk dan tercatat di aplikasi SiLap CSR sepanjang 2021 hingga 31 Januari 2022 telah mencapai Rp83,767 miliar. Dana tersebut sudah disalurkan untuk 2.225 program atau kegiatan pada 12 bidang. Nilai itu berasal dari 60 perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD.

“Program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan baik swasta, BUMN, dan BUMD agar sinkron dengan arah kebijakan dan program prioritas Pemprov Jateng. Sehingga dapat mendukung keberhasilan program-program prioritas pembangunan daerah di  Jawa Tengah,” imbuh dia.

Baca juga: Pedagang Gorengan di Grobogan Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng

Taj Yasin menegaskan ke depan Pemprov Jateng tetap akan mengelola CSR dengan cerdas. Forum perencanaan CSR dan rapat-rapat koordinasi pelaksanaan CSR antara Sekretariat, Pokja TJSLP, dan perusahaan yang sudah berjalan akan dilanjutkan untuk mengawal program CSR. Dengan demikian pengelolaan CSR akan makin terarah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Jateng.

Penerapan aplikasi SiLap CSR juga bakal dilanjutkan. Selain itu, pihaknya saat ini mulai merancang agenda yang bertujuan memberi apresiasi bagi perusahaan yang menyalurkan CSR di Jateng. Salah satu agenda yang segera diterapkan adalah pemberian penghargaan bagi perusahaan swasta, BUMN, atau BUMD yang memiliki perhatian besar terhadap program CSR di Jateng.

“Dalam upaya optimalisasi peran CSR dari perusahaan di masa mendatang akan diinisiasi untuk memberikan apresiasi atau penghargaan CSR melalui CSR Award kepada perusahaan yang secara terus-menerus telah berperan aktif melaksanakan program TJSLP di Jawa Tengah,” urai dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya