SOLOPOS.COM - Penjual umbul-umbul musiman, Dadang (tengah), melayani pembeli di pinggir Jalan Pandanaran Boyolali dekat Simpang Lima Boyolali, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI  – Penjual umbul-umbul dan bendera merah putih musiman di Boyolali  meraup untung berlimpah hingga Rp1 juta per hari saat ramai pengunjung.

Mayoritas penjual asal Garut itu biasa berjualan mulai akhir Juli hingga menjelang hari kemerdekaan 17 Agustus di sekitar Jalan Pandanaran, Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu penjual umbul-umbul musiman di dekat Simpang Lima Boyolali, Dadang, 62, mengatakan sudah lebih dari 10 tahun datang ke Boyolali hanya untuk berjualan umbul-umbul dan aksesoris Agustusan.

“Saya hanya penjual musiman dari Garut, di sini [Boyolali] paling 25 hari. Saya jualannya mulai jam [pukul] 06.00 WIB pagi sampai [pukul] 17.30 WIB. Saya tidur di rumah saudara daerah Banaran, Boyolali,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Dadang mengaku memulai berjualan pada akhir Juli dengan membawa sekitar 40 kodi aksesoris Agustusan seperti bendera merah putih, umbul-umbul, dan bandir.

Baca juga: Sambut HUT RI, Pelajar di Temanggung Ikuti Aksi Cuci Bendera Massal

Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan biasanya penjualan umbul-umbul akan ramai sekitar tanggal 5 – 10 Agustus.

“Kalau sudah belasan gitu mulai sepi, saya jualan sampai tanggal 15 Agustus biasanya. Untuk keuntungan juga tidak mesti, kalau sepi ya seadanya. Kalau ramai bisa pegang lebih dari Rp1 juta,” kata dia.

Dadang mengatakan harga bendera merah putih, umbul-umbul, dan pandir yang ia jual bervariatif tergantung jenis bahan dan ukuran.

Dadang menjelaskan bendera ukuran 90 cm x 60 cm dijual dengan harga Rp15.000 – Rp20.000 per bendera. Untuk bendera lebih besar seharga Rp30.000 – Rp35.000 per bendera.

“Untuk umbul-umbul, saya jualnya Rp20.000 dapat satu, kalau beli banyak bisa Rp17.000 per biji. Kalau ambil banyak juga bisa Rp15.000 per biji karena didiskon,” kata penjual bendera musiman ini.

Baca juga: Sejarah Bendera Merah Putih, Ternyata Dikenal Sejak Pra Sejarah

Sementara itu, penjual umbul-umbul musiman lain di Jalan Pandanaran, Gigih, 54, mengungkapkan dirinya juga sudah bertahun-tahun berjualan bendera dan umbul-umbul.

Ia mengaku barang dagangannya ia dapat dari Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Gigih mengatakan dalam sehari jika sedang ramai, ia bisa mendapatkan untung Rp500.000.

“Rumah saya hanya Banaran situ, dekat. Saya jualannya mulai jam 08.00 WIB sampai jam 18.00 WIB. Kemarin saya mulai jualan 25 Juli, nanti sampai 15 Agustus rencananya,” kata dia.

Gigih menjual umbul-umbul mjulai dari harga Rp20.000 – Rp40.000 per biji tergantung kualitas bahan dan panjangnya.

Baca juga: Lebih Dulu Bendera Indonesia atau Monako Ya? Ini Jawabannya

Untuk bendera merah putih, ia mengaku menjual mulai dari Rp20.000 – Rp50.000 per biji tergantung ukuran dan bahannya.

“Alhamdulillah, dibanding dua tahun pandemi, keuntungan saya bisa dua kali lipat. Kemarin semasa pandemi sepi sekali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya