SOLOPOS.COM - Suasana Omah Kopi Girpasang di Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang beberapa waktu lalu. Kafe-kafe bermunculan di wilayah Girpasang dan sekitarnya menawarkan kopi dan sajian kuliner lokal. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN-Ada sejumlah tempat tongkrongan baru di wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Hal ini menyebab industri pariwisata di sana menggeliat.

Tempat tongkrongan baru di Tegalmulyo itu terutama di wilayah Dukuh Ngringin serta Girpasang, Klaten. Kawasan yang dulunya sepi pengunjung, kini ramai dijejali wisatawan saat akhir pekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tempat tongkrongan baru di Tegalmulyo itu berupa kafe dan warung kuliner yang bermunculan tak terkecuali di Dukuh Girpasang. Kedua dukuh itu awalnya dikenal sebagai perkampungan terisolasi di punggung bukit dan terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Kini bermunculan kafe di wilayah Girpasang. Seperti Omah Kopi Girpasang. Ada pula kedai Jahe Gepuk Mbah Padmo serta kedai kopi di sisi paling ujung kampung terisolasi itu. Pengunjung bisa menikmati kopi dengan cemilan aneka olahan bahan bumi Girpasang seperti talas dan singkong goreng serta nasi jagung. Di wilayah Dukuh Ngringin, kafe-kafe bermunculan. Tak hanya kuliner, pengunjung bisa menikmati suasana lembah Gunung Merapi.

Baca Juga: Ternyata Ini Arti Nama dari Klaten, Kamu Sudah Tahu Belum?

Tak hanya di wilayah Girpasang dan Ngringin. Ada pilihan kuliner lainnya di wilayah Tegalmulyo yang tak kalah menarik. Lokasinya di Dukuh Pajegan, perkampungan paling ujung Desa Tegalmulyo yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Berada pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Pajegan menjadi perkampungan tertinggi di Kabupaten Bersinar yang dikenal dengan lantai atas Klaten.
Ada kedai kopi di Dukuh Pajegan bernama Sapuangin Coffe and Farm. Kedai yang dikelola kelompok sukarelawan dan petani itu menawarkan berbagai olahan kopi dan camilan hasil bumi warga setempat.

Kedai kopi itu buka setiap hari dengan hari libur atau tutup pada Kamis. Jam buka saat hari biasa dimulai pukul 13.00 WIB. Sementara, pada akhir pekan atau Sabtu-Minggu jam buka mulai pukul 09.00 WIB.   Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengakui ada perubahan drastis di wilayah Tegalmulyo terutama di Dukuh Girpasang.

Mulyani menuturkan selama dua tahun terakhir sengaja memanfaatkan tahun baru mengunjungi Tegalmulyo khususnya Girpasang yakni pada 1 Januari 2020 dan 1 Januari 2022. “Kondisi saat ini jauh sekali. Dua tahun lalu saya ke sini belum ada apa-apa. Tetapi sekarang luar biasa perekonomiannya. Masyarakatnya sangat cerdas memanfaatkan situasi kondisi menjadi wisata. Tumbuh kafe-kafe, rumah makan,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai mengecek pembangunan jembatan gantung Girpasang, Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga: Dijamin Kenyang! Mi Ayam Selera Klaten Berukuran Jumbo Cuma Rp10.000

Mulyani mengatakan ada banyak akses yang kini bisa dilewati menuju perkampungan di Dukuh Girpasang. Bisa melewati jalan setapak di tepian jurang yang dikenal dengan jalur 1.001 tangga sembari menikmati suasana lereng Gunung Merapi yang masih asri. Ada gondola penumpang untuk mengantar pengunjung dengan kereta gantung melintasi mulut jurang yang memisahkan Girpasang dengan Dukuh Ngringin. Tak lama lagi, proyek pembangunan jembatan gantung Girpasang rampung dan dibuka untuk umum.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan kawasan Girpasang bakal terus dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Keasrian Girpasang bakal tetap dijaga. “Kami baru mengemas wisata dan di sini pengunjungnya sekarang lumayan. Saat akhir pekan, pengunjung rata-rata 500 orang. Saat hari biasa 100-200 orang,” kata Sutarno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya