SOLOPOS.COM - Ilustrasi beasiswa. (anomharya.web.id)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan sembilan Program Beasiswa Gelar dan Non-gelar Pendidikan Vokasi. Pendanaan program beasiswa yang dirilis Kemendikbudristek bagi insan vokasi ini bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.

Beasiswa LPDP itu bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam menghadapi tantangan dan persaingan global.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ahmad Saufi menjelaskan, setidaknya ada empat tantangan utama yang ingin diselesaikan Kemendikbudristek melalui kesembilan skema beasiswa LPDP tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan AS Tuntut WHO Investigasi Ulang Covid-19

Tantangan itu meliputi akses, kualitas, kuantitas, dan relevansi. Selain itu, transformasi dalam dunia pendidikan semakin membutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi mumpuni.

“Pertama adalah tantangan kuantitas, kita ketahui bahwa jumlah guru produktif masih terbatas dan perlu ditingkatkan. Kedua, dengan adanya program ini juga membuka kesempatan bagi insan vokasi, baik itu guru maupun dosen untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasinya,” tutur Saufi saat acara Diskusi Media Program Beasiswa Pendidikan Vokasi Indonesia Tahun 2021, dalam keterangan pers, Sabtu (22/5/2021).

Pendidikan vokasi sendiri selama ini selalu dikaitkan oleh dunia usaha dan dunia industri (DUD). Oleh karenanya, Saufi menganggap relevansi menjadi tantangan yang harus diantisipasi dengan menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan DUDI.  “Tantangan kita adalah menciptakan insan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Karena itu beasiswa ini merupakan salah satu jembatan mengatasi tantangan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Henti Jubir Jelaskan Bipang Ambawang Presiden

Terobosan program beasiswa khusus vokasi ini juga mampu mengatasi tantangan akses studi lanjut bagi calon guru dan calon dosen vokasi. Tantangan terkait akses ini terjadi karena selama ini belum ada skema pendanaan khusus yang memberikan peluang besar bagi insan vokasi.

“Adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi diharapkan mampu memberikan ekosistem bagi vokasi. Pendidikan vokasi tidak pernah lepas dari DUDI, jadi relevansi dengan DUDI yang belum tercapai kita jawab melalui skema beasiswa ini. Pada tahun-tahun sebelum adanya Ditjen Diksi, pendidik atau dosen masih rasa akademik. Kami ingin menciptakan melalui skema ini inputnya adalah anak-anak kita insan vokasi yang diproses sedemikian rupa agar outputnya menjadi SDM vokasi yang diharapkan,” ucapnya.

Saufi juga membeberkan strategi dalam menghadapi empat tantangan yang sebelumnya dijelaskan. Pertama, skema beasiswa pendidikan vokasi dapat meningkatkan akses yang tadinya insan vokasi terbatas mendapat kesempatan pendidikan yang dibiayai.

Baca Juga: Viral Setelah Di-endorse Jokowi, Bipang Bukan Jipang!

Kedua, peningkatan kualitas akan terjadi karena program ini juga menyediakan program kesiapan studi, seperti melalui bridging course untuk menggembleng kemampuan bahasa asing sehingga nantinya mereka dapat diterima dan ditempa di pendidikan tinggi vokasi terpilih.

Sementara itu, untuk menjawab tantangan kuantitas adalah dengan menambah ketersediaan tenaga pengajar, guru SMK produktif dan dosen vokasi. Terakhir, terkait relevansi dilakukan dengan mengajak pihak DUDI terlibat menjadi kurator dan tim seleksi beasiswa agar output lulusan program sesuai kebutuhan DUDI.

Komplementer Beasiswa APBN

Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (PTVP), Beny Bandanadjaja mengatakan, output dari program beasiswa pendidikan vokasi ini secara tidak langsung bersifat komplementer atau melengkapi program-program Diretorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang menggunakan sumber dana APBN.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tanah Abang dan Thamrin City Padat

Program beasiswa vokasi berbasis dana LPDP ini diharapkan dapat mencetak pendidik yang lebih berkualitas sehingga dapat mengisi program penguatan vokasi lainnya. “Dengan adanya pembiayaan dari LPDP, kesempatan untuk mengembangkan program menjadi lebih banyak. Melalui beasiswa ini, program yang sudah ada diperkuat dengan tenaga pendidik yang lebih berkualifikasi,” ujar Beny.

Adapun Program Beasiswa Pendidikan Vokasi yang diluncurkan tersebut adalah:
1) Program Beasiswa S-1/D-4 Calon Guru SMK
2) Beasiswa Pendidikan Bergelar Dosen dan Calon Dosen PTPPV
3) Bridging Course Vokasi
4) Kampus Merdeka Vokasi
5) Magang Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV
6) Sertifikasi Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV
7) Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri – Dosen PT Vokasi
8) Program Project Based Learning/ Praktik Kerja Lapangan Bersertifikat Bagi Siswa SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
9) Program Project Based Learning/ Magang Bersertifikat Guru SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri).

Informasi beserta pendaftaran Program Beasiswa Pendidikan Vokasi Gelar, yaitu Program Beasiswa S-1/D-4 Calon Guru SMK dan Beasiswa Pendidikan Bergelar Dosen dan Calon Dosen PTPPV dapat diakses melalui laman https://beasiswa.kemdikbud.go.id.  Adapun Program Beasiswa non-gelar dapat diakses calon peserta melalui laman https://beasiswa.vokasi.kemdikbud.go.id. 

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya