SOLOPOS.COM - Surat hoaks bertanda tangan Ketua PCNU Boyolali terkait penutupan majelis taklim Wahabi di Boyolali. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Surat dengan kop  Nahdlatul Ulama (NU) bertanda tangan Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Boyolali beredar di wilayah  Kabupaten Boyolali. Isi dalam surat tersebut mengimbau untuk menutup kajian, majelis taklim, dan pembangunan fasilitas wahabi di Boyolali.

Ketua PCNU Boyolali, Masruri, menegaskan surat tersebut adalah hoaks. Dirinya menyatakan tanda tangan dalam surat tersebut adalah palsu dan PCNU Boyolali tidak pernah membuat surat tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“NU itu sudah mengajarkan kepada kita dan kepada umat NU, dengan siapapun itu cocok. Urusan ibadah beda itu enggak masalah. Biar aja ibadah beda, tapi kalau NKRI [Negara Kesatuan Republik indonesia, jangan disinggung. Kalau sudah masalah Pancasila dan NKRI, NU terdepan,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (10/11/2022).

Masruri mengungkapkan NU tidak pernah melarang orang mana pun untuk mengadakan pengajian dan kajian.

Baca juga: Diikuti Ribuan Atlet, Pekan Olahraga-Seni Nahdlatul Ulama akan Digelar di Solo

“NU dengan agama yang lain saja cocok, masa dengan teman-teman sesama Islam enggak cocok. Tapi jangan menyinggung tentang Pancasila dan NKRI, itu telah menjadi kesepakatan bangsa,” jelasnya.

Adanya surat hoaks tersebut, kata Masruri, merugikan bangsa. Terlebih, ia menjelaskan PCNU tidak punya kewenangan membuat pernyataan atau sikap sendiri.

Dirinya mengimbau masyarakat, khususnya warga NU di situasi yang mulai panas untuk tidak terpancing, baik dari Banom, Banser, Ansor, dan lain-lain untuk tidak terprovokasi.

“[Situasi panas] mungkin juga dengan menjelang 2024. Ini kan masih jauh, kenapa sekarang sudah seperti itu. Yang penting warga NU enggak usah terpancing, semua dari struktural sampai masyarakat tidak usah terpancing provokasi. Kita hadapi dengan dingin-dingin saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Masruri menginformasikan bahwa Ansor akan melaporkan kaitannya surat tersebut ke Polres Boyolali.

Baca juga: Doa Ketika Kehilangan Barang, Dibaca Supaya Cepat Kembali

Sementara itu, Kepala Sekretariat Markas (Kasetma) Banser Boyolali, Abdul Rosyid, mengatakan terkait pemalsuan surat tersebut menjadi tugas Ansor Banser untuk mengurusnya.

Dirinya menceritakan datang ke Polres Boyolali pada Kamis sore dengan membawa dua laporan. Pertama terkait cuitan Faizal Assegaf di Twitter yang dinilai menyinggung Ketua PBNU.

Rosyid menjelaskan seluruh pengurus Ansor di masing-masing cabang di Indonesia diinstruksikan untuk melapor ke Polres. Ia mengatakan laporan tersebut telah diterima Polres Boyolali

Kemudian kedua terkait surat palsu mengatasnamakan PCNU Boyolali, ia masih menunggu instruksi dari Ketua PCNU Boyolali.

“Tadi kami baru ranahnya konsultasi, karena itu kan mencatut nama Pak Masruri. Sedangkan Pak Masruri itu selaku Ketua PCNU dan Sekda Boyolali. Kami tadi ke Reskrim, kami minta arahan langkahnya bagaimana dulu,” jelasnya.

Baca juga: Doa Setelah Salat Tahajud Beserta Keutamaannya

Dikarenakan sudah masuk dalam ranah pemalsuan tanda tangan, Rosyid mengatakan mendapat saran untuk dilaporkan langsung oleh orang yang bersangkutan. Akan tetapi, terdapat pilihan lain yaitu Ketua PCNU untuk melimpahkan kuasa ke perwakilan.

“Kalau perbincangan dengan Pak Sekda, kami diinstruksikan secara lisan dikuasakan ke Ansor. Tadi sudah memerintahkan kami terkait kasus tersebut untuk dilaporkan dan dikawal sampai selesai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya