SOLOPOS.COM - Camat Grogol Sukoharjo, Bagas Windaryanto. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO - Wabah corona saat ini memunculkan kabar yang simpang siur. Banyak kabar hoaks yang didapatkan dari media sosial atau aplikasi perpesanan. Salah satunya tentang kabar hoaks seorang warga meninggal dunia karena corona di Jl Panda, Grogol, Sukoharjo.

Pada Minggu (22/3/2020), diketahui banyak broadcast tentang meninggalnya seorang warga di Jl. Panda, Grogol, Sukoharjo, karena virus corona. Berita itu membuat heboh warga setempat. Pasalnya, penularan virus corona begitu cepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Netizen Kangen Mendiang Sutopo di Tengah Bencana Nasional Corona

"Ini juga: Solo baru meninggal lagi 1 org, tetangga bu Alan. Innalillahi wainnailaihi rojiun... Warga jl panda solobaru diinfo dari pak RW skrg positif corona. Dri kmrn kondisinya drop stlh di cek ulang hri ini diinfokan klu beliau positif covid-19. Warga jl panda, beruang dan kelinci disurug karantina mandiri dirmhvmsg2.vUsahakan utk menghindari area solobaru dekat ayam malioboro njih buibu. Ini bener ndak beritanya???," demikian bunyi kabar tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, berita tentang warga Jl Panda Sukoharjo meninggal karena corona tersebut ternyata hoaks. Hal itu diketahui setelah wartawan Solopos, Indah Septyaning Wardani, mengonfirmasi Camat Grogol, Bagas Windaryanto, Minggu. Bagas menegaskan warganya di Jl Panda tidak ada yang meninggal karena corona.

"Info warga [Jalan] Panda meninggal itu tidak benar. Namun isolasi terhadap ODP maupun PDP itu memang sedang dilakukan. Karena memang semua wilayah yang ada ODP maupun PDP memang harus diisolasi," kata Bagas.

"Isolasinya ada, yang meninggal tidak benar," tandasnya.

Pasien Positif Corona di Kota Solo Tambah 1 Orang

Bagas menambahkan warga di lingkungan Jl. Panda, Grogol, sangat kooperatif terhadap anjuran pemerintah. Bahkan mereka membuat aturan sendiri di antara warganya yakni keluar masuk lewat satu pintu.

"Nantinya di situ ada pengecekan suhu bersama. Hal ini yang perlu kita teladani. Virus corona ini bukan aib melainkan wabah yang harus ditanggulangi bersama," terang Camat Grogol.

Dia juga menyayangkan adanya kabar hoaks mengenai corona di Kabupaten Sukoharjo. Di tengah wabah corona seperti ini, informasi simpang siur memang banyak ditemui. Oleh karenanya perlu adanya konfirmasi sehingga kabar tersebut jelas.

Imbauan Bupati

Sebelumnya, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meminta warganya menjalani karantina mandiri menyusul adanya satu pasien suspect Corona (Covid-19) RSUD dr. Moewardi Solo asal Grogol, Sukoharjo meninggal, Kamis (19/3/2020).

Kronologi Pelajar SMP Meninggal Tenggelam di Telaga Rowo Wonogiri

Bupati juga meminta warga yang sempat kontak dengan pasien meninggal itu segera melaporkan ke rumah sakit sebagai upaya preventif. "Warga sekitar enggak usah keluar-keluar. Harus banyak di rumahnya kalau tidak sangat-sangat penting sekali untuk menghindari itu [penularan Covid-19]. Tapi yang berhubungan dengan pasien, kalau belum terdeteksi rumah sakit, segera melapor ke rumah sakit untuk upaya preventif," kata Bupati Wardoyo, Kamis (19/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya