SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman sehat (thebabyplanners.co.uk)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil digencarkan guna menekan kasus stunting di Sukoharjo. Ibu hamil yang tidak didukung asupan gizi berpotensi mengakibatkan pertumbuhan janin dalam kandungan terhambat.

Penyaluran makanan tambahan bagi ibu hamil lewat pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang tersebar di 167 desa/kelurahan. Selama masa pandemi Covid-19, kegiatan di Posyandu ditiadakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun makanan tambahan tetap disalurkan sebagai upaya memberi asupan gizi seimbang kepada para ibu hamil. Sehingga mampu menekan angka stunting di Sukoharjo.

Baca juga: Muhammadiyah Solo Suntikkan 1.500 Dosis Vaksin Kedua

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, mengatakan ibu hamil wajib memeriksakan kandungan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan untuk cegah stunting di Sukoharjo.

“Pertumbuhan janin dalam kandungan bisa terganggu jika tak ada asupan gizi. Setelah bayi lahir juga harus diberi asupan gizi serta makanan formula setiap hari,” kata dia, di sela-sela acara pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil di lobi Kantor Bupati Sukoharjo, Jumat (13/8/2021).

Kasus stunting di Sukoharjo diukur berdasarkan tinggi dan berat badan anak yang disesuaikan dengan usia. Pertumbuhan anak dianggap normal jika tinggi badan selalu bertambah setiap saat. Sebaliknya, apabila pertumbuhan anak terhambat maka tinggi badan anak lebih pendek dibanding ukuran normal. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan asupan gizi.

Baca juga: Dine In 20 Menit di Sukoharjo Khusus Warung di Ruang Terbuka

Stunting di Sukoharjo Bisa Dicegah

Wanita yang akrab disapa Probo itu menyebut stunting di Sukoharjo bisa dicegah. Mulai saat pranikah, hamil, bayi lahir hingga anak bawah lima tahun (balita).

“Posyandu menjadi garda terdepan dalam mencegah kasus stunting. Kader posyandu bakal memantau pertumbuhan tinggi dan berat badan bayi melainkan asupan gizi,” ujar dia.

Pada masa pandemi Covid-19, ibu hamil merupakan kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid-19. Imunitas tubuh ibu hamil cukup lemah sehingga berpotensi terinfeksi virus apabila terjadi transmisi penularan di dalam rumah. Para ibu hamil diminta tidak beraktivitas di luar rumah untuk menghindari penularan virus.

Baca juga: 15 Kades di Klaten Diberhentikan Secara Tetap, Ini Penyebabnya

Karena itu, para ibu hamil juga disuntik vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penularan Covid-19. “Angka stunting nasional masih di atas 20 persen. Sementara angka stunting di Sukoharjo di bawah lima persen. Ini menjadi perhatian serius dan problem yang harus diatasi guna mewujudkan pembentukan generasi emas Indonesia 2045,” papar dia.

Anggota DPRD Jawa Tengah asal Sukoharjo, Sumarsono, menyatakan bantuan makanan tambahan bagi para ibu hamil sebanyak 240 paket. Masing-masing kecamatan bakal menerima 20 paket makanan tambahan yang langsung didistribusikan oleh kader posyandu di setiap desa/kelurahan. Bantuan makanan tambahan tersebut berasal dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya