Solopos.com, SEMARANG — Dokter hewan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menggelar pemeriksaan kesehatan penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak sapi di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022).

PromosiPiala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum diperjualbelikan itu guna mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak menyusul temuan 15 kasus PMK di Kabupaten Boyolali yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Semarang.

 

Petugas memeriksa kesehatan ternak sapi di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022). (Antara/ Aji Styawan)

 

Baca Juga:  Cegah Penularan PMK, Sukoharjo Perketat Distribusi Hewan Ternak

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk tim unit reaksi cepat guna mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menjangkiti ribuan ternak sapi di Jawa Timur.

Wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Jatim akan dilakukan pengawasan secara ketat dan jika ditemui hewan ternak bergejala PMK di perbatasan akan dilakukan penghentian dan pemulangan.

Perbatasan Jateng-Jatim terdapat beberapa pos pantau yang disiagakan di antaranya, cek poin Lasem, Cepu, Banaran, Selogiri (Wonogiri), dan Cemoro Sewu-Tawangmangu (Karanganyar).

 

Peternak menimbang bobot ternak sapinya setelah dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah diperiksa petugasDinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022). (Antara/ Aji Styawan)

 

Pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum diperjualbelikan itu guna mencegah penyebaran PMK. (Antara/ Aji Styawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi