SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa peserta SKD CASN Pemkab Madiun sebelum masuk ke ruang tes, Kamis (23/9/2021). (Istimewa/Pemkab Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Seleksi kompetensi dasar (SKD) CASN dan PPPK Pemkab Madiun tahun 2021 mulai dilaksanakan, Kamis (23/9/2021). Sebanyak 2.886 peserta berunjuk gigi untuk menjadi peserta yang terbaik dan lolos dalam seleksi berikutnya.

Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, pelaksanaan SKD yang dipusatkan di Pendapa Ronggo Djoemeno, Mejayan, Kabupaten Madiun, itu dilaksanakan secara ketat. Bahkan, lokasi parkir para peserta setiap sesi seleksi pun dibedakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Madiun, Endang Setyowati, mengatakan untuk lokasi parkir peserta SKD dibedakan setiap sesi. Seperti lokasi parkir untuk sesi pertama ada di halaman Gedung Kampung Pesilat, sesi kedua di selatan Masjid Agung Quba, dan sesi ketiga di halaman Gedung Kampung Pesilat.

“Dengan pembagian lokasi parkir ini, sehingga peserta dari masing-masing sesi tidak saling bertemu dan berpapasan. Sehingga penularan Covid-19 bisa dihindari,” kata dia.

Baca juga: Bermain di Sungai, Bocah 12 Tahun di Ponorogo Ditemukan Meninggal

Begitu juga pintu masuk dan pintu keluar ke pendapa juga dibedakan. Sehingga saat pergantian sesi, antara peserta SKD di Madiun yang akan masuk dan keluar dari pendapa tidak berpapasan.

Mengenai sesi tes SKD CASN ini, kata Endang, pada Kamis ini ada dua sesi. Jumat ada dua sesi, Sabtu ada tiga sesi, dan Minggu ada dua sesi. Sedangkan Senin ada dua sesi untuk peserta SKD untuk rekrutmen PPPK.

Total lowongan CASN sebanyak 103 kursi dan PPPK sebanyak 831 kursi. Sedangkan untuk peserta SKD CASN di Madiun sebanyak 1.358 orang, PPPK non-guru 228 orang, dan PPPK guru sebanyak 1.300 orang.

Baca juga: Madiun Naik Level 3, Bupati: Karena Capaian Vaksinasi Baru 40%

Peserta SKD Madiun Percaya Diri

Endang meminta kepada seluruh peserta SKD di Madiun untuk tidak percaya iming-iming orang yang tidak bertanggung jawab. Dia menegaskan SKD ini berdasarkan kemampuan diri masing-masing peserta.

“Peserta harus percaya diri. Ujin ini ditentukan dirinya sendiri bukan orang lain. Jangan percaya iming-iming orang, itu tidak benar,” kata dia.

Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto, saat meninjau pelaksanaan SKD hari pertama itu juga mengingatkan para peserta supaya tidak percaya dengan iming-iming orang yang bisa membantu meloloskan dalam SKD. Dia menegaskan hal itu tidak benar dan tidak ada orang yang bisa membantu.

“Jangan tergoda ada orang ada orang yang bisa membantu meloloskan. Saya tegaskan itu tidak benar,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya