SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang obestitas atau kegemukan (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Hampir setahun sudah masyarakat menjalani bekerja dari rumah (WFH) maupun belajar dari rumah (BDR) sebagai bagian dari protokol pencegahan penularan virus corona. Pandemi Covid-19 ini berdampak pada perubahan pola makan dan pola aktivitas fisik. Namun ingat! Kita wajib mengatur pola makan demi menangkal pandemi ini berlanjut.

Maklum saja, gangguan rutinitas harian berisiko terjadinya obesitas. Sebab, asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai lantaran orang menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dan bekerja secara daring.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Obesity Research and Clinical Practice, mengungkapkan 91% responden menyatakan menghabiskan waktu lebih banyak di rumah daripada sebelum pandemi. Selain itu, 22% responden mengaku berat badan mereka naik 2,5-5 kg.

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

“Faktor risiko kenaikan berat badan selama karantina mandiri adalah tidur, ngemil setelah makan malam, kurangnya pengetatan pola makan, makan sebagai respons terhadap stres, dan berkurangnya aktivitas fisik,” tulis Zeigler Zachary, dkk, dikutip Solopos.com dari Sciencedirect.com, Mei 2020.

Dalam konteks pandemi, obesitas meningkatkan risiko fatalitas pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Heart.org melansir leboh dari 42 persen orang dewasa AS mengalami obesitas. Kondisi memperburuk kesakitan akibat Covid-19, meningkatkan risiko rawat inap dan kematian.

“Pasien dengan obesitas berat—mereka dengan BMI 40 atau lebih— memiliki sedikit lebih dari dua kali lipat risiko penggunaan ventilator dan risiko kematian 26 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan berat badan normal,” tulis Thor Christensen dari American Heart Association News seperti diberitakan Heart.org, 17 November 2020.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan per 12 September 2020 menunjukkan 4.149 orang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki riwayat komorbid seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan lainnya. Dari jumlah itu, 400 di antaranya dilaporkan meninggal dunia dengan hipertensi sebesar 187 orang, diabetes 164 orang, dan jantung 108 orang.

Obesitas terjadi lantaran seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan tubuhnya. Di Indonesia, peningkatan berat badan umumnya dipicu oleh tingginya konsumsi karbohidrat sederhana, misalnya gorengan.

Dosen dari Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Gaga Irawan Nugraha, mengatakan obesitas bisa diatasi dengan menjalani diet. Cara sederhana yang bisa dilakukan yakni menjaga pola makan teratur guna mencegah keinginan untuk ngemil.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

“Jaga tetap aktif di rumah minimal 30 menit sehari dengan berolahraga. Jangan begadang. Tidur yang cukup. Hindari perilaku yang tidak sehat seperti merokok dan vape,” kata Gaga, dalam talkshow virtual yang digelar Satgas Penanganan Covid-19, 29 September 2020.

Batasi Gula, Garam, Lemak

Obesitas juga bisa diatasi dan dicegah dengan mengatur pola asupan nutrisi tubuh. Kunci utamanya terletak pada pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak. Gula sebaiknya dikonsumsi paling banyak 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari. Lalu, konsumsi garam maksimal 5 gram atau setara 1 sendok teh per hari. Terakhir, lemak maksimal 67 gram atau setara 5 sendok makan per hari.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mendorong pembatasan ini dengan mewajibkan mencantumkan informasi kandungan gula, garam, dan lemak pada label produk pangan.

Baca Juga: Terampil Bungkus Kado Bisa Jadi Peluang Bisnis

Dalam Permenkes RI No. 30/2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji juga disebut label produk pangan juga harus mencantumkan pesan kesehatan. Pesan itu berbunyi, “Konsumsi Gula lebih dari 50 gram, Natrium lebih dari 2.000 miligram atau Lemak total lebih dari 67 gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.”

“Pembatasan gula, garam, dan lemak ini penting karena banyak kaitannya dengan masalah penyakit kronis termasuk diabetes, jantung, stroke, dan lainnya,” kata Manager of Nutrifood Research Center, Felicia Kartawidjaja Putra, dalam workshop virtual yang digelar Nutrifood, Senin (25/1/2021).

Menurut dia, pembatasan konsumsi gula ini penting untuk mencegah risiko diabetes. Diabetes merupakan penyakit berbahaya lantaran kerap memicu komplikasi. Parahnya, komplikasi ini tidak terjadi tiba-tiba melainkan perlahan dan kadang tanpa disadari. Untuk mencegahnya perlu memeriksakan kadar gula darah secara rutin.

Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Bawa Hoki & Kekayaan

“Penting juga membatasi garam karena mengakibatkan tekanan darah tinggi. Lemak dibatasi penting karena lemak mengandung energi lebih tinggi dibanding nutrisi lain. Lemak berlebih berkaitan dengan obesitas dan penyakit kardiovaskular,” ujar dia.

Mengendalikan gula, garam, dan lemak dengan menjaga asupan nutrisi tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah mengonsumsi teh tawar atau jus tanpa gula atau memakai gula rendah kalori. Selain itu, ngemil bisa diganti dengan memakai buah-buahan. Felicia juga menyarankan masyarakat mengatur pola makan dengan membawa botol minum sendiri untuk mengurangi jajan minuman kemasan saat berada di luar rumah selama pandemi.

“Mengonsumsi buah tidak ada rekomendasi bagusnya pagi, siang, atau malam. Tapi daripada ngemil snack lebih baik buah. Sebab, gulanya ada dalam matriks serat jadi lebih sehat. Buah juga memiliki serat sehingga bikin lebih kenyang,” tutur Felicia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya