SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Iriana (tengah), dan Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan), menanam rumput vertiver di Dusun Tanduran RT 006/RW 003, Desa Jatisari, Jatisrono, Wonogiri, Sabtu (15/2/2020). (Istimewa/Humas Pemkab Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanam rumput vertiver untuk penahan longsor di daerah hulu aliran Waduk Gajah Mungkur (WGM), tepatnya di Dusun Tanduran RT 006/RW 003, Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Sabtu (15/2/2020).

Selain rumput vertiver, Jokowi juga menanam tiga jenis tumbuhan lainnya, yakni porang, durian dan pete. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi didampingi Ibu Negara, Iriana, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dan Menteri Sekretariat Negera, Pratikno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam acara penanaman turut hadir Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Efendi, dan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek).

Sebulan Ditambal, Tanggul Sungai Gamping Cawas Klaten Jebol Lagi

Sebelum melakukan penanaman, Jokowi meninjau Kebun Bibit Desa (KBD) yang dikelola kelompok tani Mulyo Jati. Kebun yang mempunyai luas 700 meterpersegi tersebut terdapat 82.820 bibit yang terdiri dari 13 jenis tumbuhan.

Setelah dari kebun, Jokowi meninjau pembuatan dam atau tanggul aliran sungai yang berada di sisi sebelah timur kebun. Pembangunan tersebut untuk menahan agar tebing jurang tidak longsor dan tanah yang longsor tidak merembet. Saat ini rembetan tanah yang longsor mencapai 2 km.

Proses pelongsoran sudah terjadi sejak 30 tahun lalu. Selain itu di daerah aliran sungai (DAS) tersebut belum ditanami secara maksimal sehingga mengakibatkan sedimentasi di WGM. Karena itu pemerintah desa setempat berinisiatif untuk membuat dam dan menanami pohon di DAS.

Aneh! Perempuan Ini Bikin Roti Pakai Cairan Vagina

Setelah meninjau pembangunan dam, Jokowi bersama rombongan melakukan penanaman pohon di lahan kritis, yakni lahan yang sebelumnya tidak diberdayakan.

“Presiden menghimbau dan menyarankan agar lahan kritis harus diberdayakan dan dioptimalkan dengan varietas yang cocok. Kegiatan ini sebagai bentuk membangun kesadaran kepada masyarakat agar mengoptimalkan lahan yang selama ini dianggap kritis dan tidak potensial,” kata Jekek kepada wartawan, Sabtu.

Pemasok Pil Penenang Lucinta Luna Pakai Resep Dokter, Kok Bisa?

Menteri KLHK, Siti Nurbaya, lanjut dia, mengatakan saat ini kondisi WGM kritis sehingga perlu ada penanganan yang serius. Selama ini hulu aliran WGM tidak tersentuh dan tidak dioptimalkan.

“Maka dari itu Ibu Menteri KLHK akan mengalokasikan dana yang bertujuan untuk revitalisasi sekaligus normalisasi DAS. Hal itu bertujuan untuk menjaga aspek kemanfaatan WGM,” terang Jekek.

Lahan tegalan yang dimiliki Wonogiri, menurut dia, ada 88.000 hektare. Pemkab Wonogiri akan memverifikasi berapa lahan yang termasuk kategori kritis.

Lucinta Luna Lega Jati Dirinya sebagai Transgender Terungkap

“Pada intinya melalui acara penanaman ini masyarakat bisa berfikir bahwa lahan kritis jika diberdayakan dengan maksimal dengan memanfaatkan varietas, mempunyai nilai ekonomi yang luar biasa. Prinsipnya mengolaborasi tumbuhan pada lingkungan tetapi ada aspek ekonomi yang bisa diberdayakan,” kata Jekek.

Kepala Desa Jatisari, Teguh Subroto, mengatakan lahan yang ditanami tumbuhan di lokasi penanaman Jokowi seluas tiga hektare. Sedangkan jumlah bibit yang ditanam di lahan tersebut yakni 2.186 bibit. Bibit tersebut berupa vertiver, porang, beringin, gayam, sukun, klengkeng, durian, dan lain-lain.

Ucapan Mendalam Rudy: PDIP Tak Boleh Dicabik, Cukup Satu yang Berkorban

“Kami berinisitaif, selain bertujuan untuk memperbaiki hulu aliran WGM, tanaman yang kami tanam bisa meningkatkan ekonomi bagi masyarakat. Terurama tanaman vertiver dan porang,” kata dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara, Sabtu.

Pertumbuhan rumput vertiver, lanjut dia, cepat. Dalam waktu tiga tahun akarnya bisa mengikat tanah sedalam 3 meter. “Selain permintaan tinggi, harga jual Porang luar biasa. Selain itu pembudidayaan porang untuk saat ini masih minim,” kata Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya