SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus. (Solopos-dok)

Solopos.com, KARANGANYAR – Warga Ngegoh RW 004, Alastuwo, Kebakkramat, Karanganyar, dilarang membuang bangkai tikus di jalan. Larangan itu dibuat guna mengantisipasi penyebaran penyakit leptospirosis.

Warga yang menangkap dan meracuni tikus diharuskan mengubur atau membakar bangkai tersebut. Ketua RW 004 Ngengoh, Suyanto, menjelaskan, kasus leptospirosis yang menewaskan salah satu warganya membuat kewaspadaan terhadap tikus sebagai media penularan meningkat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain membersihkan lingkungan, warga juga membasmi tikus menggunakan perangkap dan racun. Meskipun begitu, warga dilarang membuang bangkai tikus yang dibasmi ke jalan.

Ribuan Becak di Solo Megap-Megap Tak Seeksis di Jogja, Pemkot Tak Punya Solusinya?

“Penularan melalui cairan yang keluar dari tubuh tikus itu kan lebih berbahaya. Kalau dibuang di jalan, nanti cairannya bisa ikut terbawa air hujan. Akibatnya nanti banyak genangan air yang tercemar penyakitnya,” ucap dia ketika ditemui Solopos.com di rumahnya Jumat (14/2/2020).

Warga diwajibkan mengubur atau membakar bangkai tikus guna mengurangi risiko penularan leptospirosis. Dengan demikian, cairan atau kencing tikus yang mencemari lingkungan dapat ditekan jumlahnya.

“Kalau warga sini memang sudah terbiasa juga tidak membuang ke jalan. Biasanya dibakar atau dikubur. Kalau ada yang meracun tikusnya kan biasanya mati di mana saja. Nanti yang menemukan ya harus menguburnya atau dibakar,” imbuh dia.

Ajaib! Sopir Truk Tronton Terjun ke Sungai Selamat dari Maut Berkat Syahadat dan Al-Qur’an

Sementara itu, salah satu keluarga korban meninggal akibat leptospirosis di Ngegoh RW 004, Surahmi, 35, mengatakan dia sempat khawatir lantaran ibunya terjangkit leptospirosis dan berujung meninggal. Untuk antisipasi agar kasus yang sama tidak terulang, dia bersama anggota keluarga lainnya meningkatkan pola hidup sehat.

“Kalau biasanya rumah dibersihkan beberapa hari sekali, sekarang ya setiap hari dan semaksimal mungkin. Cuci tangan kalau mau makan dan setelah aktivitas. Karena kemarin sempat khawatir juga terjangkit penyakit yang sama dengan ibu saya,” terang Surahmi.

Sumber Maksiat! Massa FPI Demo Tutup Bioskop di Pamekasan

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Katarina Iswati, mengatakan Kecamatan Colomadu menjadi kawasan yang difokuskan untuk menekan angka penyebaran penyakit leptospirosis di Karanganyar.

DKK Karanganyar akan berkoordinasi dengan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga untuk melakukan operasi penangkapan tikus di Colomadu. Tikus yang ditangkap akan diteliti untuk mengetahui adanya kandungan bakteri leptospira di dalam tubuh tikus yang ditangkap di Colomadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya