SOLOPOS.COM - Siswa kelas VIII SMPN 1 Karanganyar mengikuti uji coba PTM, Senin (5/4/2021). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Cabang Wilayah VI berencana mengusulkan pemantauan kesehatan siswa yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) kepada Dinas Kesehatan Karanganyar melalui swab antigen maupun PCR.

Hal tersebut merespons ditemukannya kasus klaster Covid-19 pelajar saat melaksanakan PTM di wilayah sekolah di Jawa Tengah agar tidak terjadi di Karanganyar. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, salah satu sekolah yang menjadi klaster Covid-19 terdapat di Purbalingga, Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Cabang Wilayah VI, Sunarno, mengatakan ditemukannya sejumlah pelajar yang terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah menjadi pengingat bagi institusi sekolah agar lebih berhati-hati.

Baca juga: 1.001 Cara UKM Karanganyar Bertahan Hidup Saat Pandemi, Ini Salah Satunya

Setelah adanya kabar tersebut, dia mengaku langsung memberitahukan kepada masing-masing sekolah yang menjalankan PTM untuk lebih berhati-hati dan terus patuh prokes.

“Benar kami langsung menginfokan. Ini membuat kami menjadi lebih berhati-hati. Jangan sampai hal tersebut [klaster pelajar] terjadi di Karanganyar. Meskipun tidak ada perubahan aturan, tapi kami lebih mengingatkan agar lebih waspada,” ucap dia kepada Solopos.com, Rabu (22/9/2021).

Mengambil Sampling Acak

Sunarno mengatakan juga akan mengusulkan atau meminta kepada Dinkes Karanganyar untuk memfasilitasi pemantauan kesehatan pelajar yang menjalani PTM.

Baca juga: Korsleting Dominasi Penyebab Kebakaran di Karanganyar, Begini Cara Mencegahnya

Salah satunya melakukan uji cepat antigen maupun PCR dengan mengambil sampling acak kepada siswa yang mengikuti PTM. Sehingga, kondisi kesehatan siswa bisa lebih dipantau.

“Kami lebih ke mengajukan ke Satgas Covid-19 kabupaten agar mau memfasilitasi untuk pemantauan kesehatan siswa dengan uji sampling. Keputusan nanti tetap di Dinkes Karanganyar,” beber dia.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, mendorong agar institusi sekolah lebih berhati-hati dan terus menerapkan prokes dan mengawasi pelajar saat mengikuti PTM.

Baca juga: Karanganyar Naikkan Target Vaksinasi Jadi 10.000 Orang/Hari, Yuk Bisa Yuk!

Selain itu, dia juga meminta agar Pemkab Karanganyar lebih mempercepat vaksinasi untuk pelajar.

“Penting untuk berhati-hati. Pastinya yang utama prokes. Tapi lebih penting lagi vaksinasi untuk pelajar itu harus lebih dipercepat dan segera diselesaikan agar tidak terjadi klaster pelajar di Karanganyar,” terang dia.

Sebelumnya diberitakan klaster PTM terjadi di Purbalingga yakni di SMPN 4 Mrebet. Total terdapat sekitar 90 siswa dari klaster tersebut yang dinyatakan terpapar Covid-19. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan kasus klaster pelajar di Purbalingga menjadi peringatan semua daerah di Jateng untuk lebih berhati-hati saat melaksanakan PTM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya