Solopos.com, SOLO — Proyek peninggian viaduk Gilingan di Jl Ahmad Yani, Solo, yang sudah mulai dengan tahap persiapan sejak Agustus 2022 berpotensi mundur. Salah satu pertimbangannya menghindari kemacetan parah karena banyaknya proyek yang dikerjakan bersamaan.
Seperti diketahui, Jembatan Jurug B akan ditutup mulai 18 September hingga Agustus 2023 sedangkan Jembatan Mojo akan ditutup mulai akhir September atau awal Oktober hingga akhir November. Penutupan kedua jembatan itu berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Belum lagi adanya proyek pembangunan rel layang di Simpang Joglo yang memasuki tahap pembangunan fondasi pilar jembatan. Proyek ini juga berdampak pada manejemen rekayasa lalu lintas. Jl Ahmad Yani menjadi salah satu rute alternatif ketika tiga proyek itu dikerjakan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah Area I Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Dheky Martin, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/9/2022), menjelaskan alasan pengerjaan proyek viaduk Gilingan Solo berpotensi mundur.
“Sementara tidak dalam tahun ini penutupan totalnya, mengingat tahun ini masih banyak proyek seperti Jembatan Mojo dan Jurug B, sehingga untuk mengurangi kemacetan dan memberikan akses, viaduk kami kerjakan pada tahun depan,” ungkapnya.
Baca Juga: Penutupan Jembatan Jurug, Kebakkramat-Solo via Jalur Alternatif Utara 45 Menit
Selain pertimbangan untuk menghindari kemacetan di saat pengerjaan proyek yang bersamaan, masih ada penyesuaian desain yang belum selesai dan membutuhkan waktu sehingga proyek viaduk Gilingan baru bisa dimulai pada tahun depan.
“Saat ini kami juga sedang me-review desain sehingga timeline masih menyesuaikan perubahan yang terjadi. Jadi tidak tahun ini pengerjaannya, karena masih ada penyesuaian yang harus kami lakukan untuk viaduk Gilingan,” tegasnya.
Proyek rehab Viaduk Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, menjadi bagian rangkaian proyek strategis nasional (PSN) proyek pembangunan rel layang (elevated rail) simpang Joglo. Selain itu perbaikan viaduk untuk mendukung keberadaan Masjid Sheikh Zayed tak jauh dari lokasi viaduk.
Baca Juga: Viaduk Gilingan Solo Masih Buka-Tutup, Penutupan Total Februari-April 2023
Sarana Pendukung Masjid Syeikh Zayed
Masjid itu dibangun sebagai hadiah dari putra mahkota yang kini sudah menjadi Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada Presiden Joko Widodo. Pembangunan viaduk Gilingan sekaligus sebagai sarana pendukung keberadaan masjid raya yang akan menjadi ikon baru wisata religi Kota Solo.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, menjelaskan pekerjaan proyek viaduk Gilingan sudah dimulai namun belum berdampak pada arus lalu lintas Jl A Yani sejauh ini karena belum ada penutupan total.
“Untuk penutupan totalnya tiga bulan, Februari, Maret, April [2023],” ungkapnya. Sementara Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah Putu Sumarjaya saat menyambut kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di simpang Joglo, Banjarsari, Solo, Minggu (7/8/2022), menjelaskan timeline pekerjaan viaduk Gilingan.
Baca Juga: Ini Jalur Alternatif untuk Hindari Buka-Tutup Jalan di Viaduk Gilingan Solo
Tahap I membutuhkan waktu enam bulan dimulai dari Agustus 2022 hingga Februari 2023. Selama pekerjaan itu, Jl A Yani, Solo, akan dilakukan sistem buka tutup. Pekerjaan dilanjutkan dengan penurunan elevasi jalan di bawah jembatan di Jl A Yani.
Penurunan elevasi itu agar ruang bebas yang tadinya hanya bisa dilewati kendaraan setinggi maksimal 3,7 meter bertambah menjadi 4,2 meter. Dengan begitu viaduk dapat dilalui oleh bus besar yang akan menuju ke Masjid Sheikh Zayed.
Pekerjaan penurunan elevasi jalan itu membutuhkan waktu selama tiga bulan dari Februari 2023 sampai April 2023. Selama pekerjaan, Jl A Yani akan dilakukan penutupan total.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
