SOLOPOS.COM - Perangkat Desa Celep, Kedawung, Sragen mengamati dua ekor burung hanta hasil penangkaran petani di Sukoharjo, awal tahun ini. (Istimewa-Pemdes Celep)

Solopos.com, JAKARTA — Banyaknya jatuh korban jiwa akibat terkena jebakan tikus beraliran listrik di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah memicu keprihatinan pemerintah kabupaten hingga ke pemerintah desa setempat. Berharap cukup 12 orang yang menjadi korban jebakan tikus, asa masyarakat pun beralaih ke Serak Jawa (Tyto alba).

Pemdes Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah misalnya berinisiatif membeli burung serak jawa alias Tyto alba itu dengan anggaran Rp30 juta dari pos anggaran Dana Desa (DD) 2020. Serak jawa merupakan spesies burung berukuran besar, kerap dikenali sebagai burung hantu putih. Wajahnya  berbentuk jantung berwarna putih dengan tepi coklat dan mata menghadap ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Desa (Sekdes) Celep, Kedawung, Sumadi, menyebut anggaran DD Rp30 juta itu ternyata dipangkas dan dialihkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) DD di masa pandemi. Sumadi pun terpaksa harus menunda pengadaan tyto alba pada 2021 dengan alokasi Rp30 juta plus di perubahan kemungkinan juga akan dianggarkan lagi.

Tinggalkan Surat untuk Pacar, Siswa SMA di Toraja Gantung Diri

Warga Sragen sepertinya tak akrab dengan nama serak jawa, karena mereka ilmiah maka lebih familier Tyto alba. “Kami sudah studi banding ke Kabupaten Sukoharjo untuk penangkaran Tyto alba itu. Kami juga sudah sosialisasi ke masyarakat dengan mendatangkan narasumber dari Sukoharjo. Tyto alba dikembangkan di Celep sebagai predator tikus. Burung hantu ini bisa menjadi alternatif pengganti jebakan tikus. Rencana pada perubahan 2020, kami anggarkan Rp30 juta tetapi tidak jadi karena BLT DD itu diberikan sampai Desember,” jelas Sumadi.

Sumadi sudah pesan Tyto alba ke Sukoharjo dan mengalokasi anggaran Rp30 juta pada APB-Desa 2021. Sumadi menjelaskan Pemdes Celep sempat mendapat sepasang burung hantu itu dan langsung dilepaskan di alam bebas. Pelepasan burung hantu itu, bagi dia, sebagai tanda bila Celep membutuhkan burung hantu untuk memberantas tikus.

Penangkaran Mandiri

“Nah, Rp30 juta itu dapat berapa ekor belum tahun karena harus membangun tiang rumah-rumahannya yang akan ditempatkan di sawah. Satu ekor Tyto alba itu senilai Rp500.000-Rp600.000. Sampai sekarang baru memiliki enam rubuha atau rumah burung hantu dan tiangnya dari besi setinggi enam meter dan kedalaman satu meter,” ujarnya.

Seorang PPL di Sukoharjo, Sri Wiji Astuti, mengaku sudah mendapat pesanan Tyto alba dari Sragen untuk 2021. Sebelumnya, pesan sepasang kemudian dikasih sepasang untuk sosialisasi. Dia menjelaskan Tyto alba itu sehari bisa membunuh tikus 2-3 ekor tetapi kalau sekadar membunuh tikus bisa sampai 3-5 ekor per malam. “Kami memiliki populasi Tyto alba di alam bebas sebanyak 200 ekor. Kalau ditangkarkan sendiri, begitu besar langsung dilepas,” ujarnya.

Lebih Mudah Temukan Jodoh Seiman dengan Platform Kencan Online

Pemkab Sragen pun berencana membeli burung hantu itu. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati juga berencana menganggarkan pembelian tersebut di APBD Perubahan 2021.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen Eka Rini mengaku anggaran pengadaan burung hantu sudah masuk di APBD 2021. Eka belum bisa menyebut nilai anggarannya karena masih dalam pembahasan di DPRD Sragen. “Pada 2020 sebenarnya berencana membeli burung hantu tetapi terpangkas karena kena refocusing anggaran Covid-19. Jadi hanya untuk pengadaan obat wereng dan obat tikus,” katanya.

Ketua Komisi II DPRD Sragen Hariyanto mengatakan Komisi II akan memanggil Dinas Pertanian untuk membahas persolan jebakan tikus dan pupuk pada pekan depan. Dia mengatakan problem pertanian itu seolah masih kurang perhatian dari pemerintah. “Adanya banyak korban jebakan tikus, seolah dinas tidak segera bertindak secara masif dengan terjun ke petani lewat PPL. Hal itulah yang akan kami bahas di rapat dengan dinas,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya