SOLOPOS.COM - Pedagang cabai di Pasar Wonogiri, Sukatmi (kanan), sedang melayani calon pembeli di lapak dagangannya, Senin (8/8/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M).

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri memperoleh jatah 8.000 tanaman cabai melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dicanangkan Bank Indonesia (BI). Nantinya, tanaman itu akan dibagikan kepada kelompok wanita tani (KWT) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengatakan salah satu cara BI mengendalikan inflasi pangan yaitu dengan memberikan bantuan berupa 77.000 tanaman cabai di wilayah eks Karesidenan Solo (Soloraya). Hal itu lantaran komoditas cabai dinilai dapat menjadi pemicu inflasi pangan. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan pemberian tanaman cabai itu, diharapkan ketersediaan cabai cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat memicu harga cabai naik.

“Kalau harga cabai naik, komoditas pangan lain bisa naik. Maka terjadi inflasi. Kenapa kok hanya tanaman cabai [pemberian bantuan tanaman]? Ya, karena harga cabai di pasaran itu sangat fluktuatif. Harganya mudah naik ketika ada sentimen pasar,” kata Baroto saat ditemui Solopos.com di ruangannya di Dispertan Wonogiri, Kamis (22/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Kabupaten Wonogiri menerima 8.000 tanaman cabai yang akan dibagikan kepada KWT dan Tim Penggerak PKK di delapan lokasi di Wonogiri. Pemberian bantuan cabai kepada KWT dan PKK karena program ini merupakan program urban farming BI. Pemberian itu akan dilaksanakan pada awal Oktober 2022 mendatang. 

Baca Juga: Stok Berlimpah, Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Harga Cabai di Wonogiri

Baroto menyebut pemberian bantuan tanaman cabai kepada KWT dan PKK dinilai akan efektif mengendalikan inflasi pangan. Terlebih, produksi cabai di Wonogiri saat ini sedang turun akibat cuaca yang tidak mendukung.

Data yang dihimpun Solopos.com, Jumat (23/9/2022), produksi cabai besar dan rawit di Wonogiri selama lima tahun terakhir cukup fluktuatif. Pada kurun waktu tersebut, produksi cabai besar dan rawit terbanyak terjadi pada 2018, yaitu masing-masing 40.342 kuintal dan 51.228 kuintal.

Sementara, produksi cabai besar dan rawit paling sedikit terjadi pada 2021, masing-masing sebanyak 16.141 kuintal dan 16.741 kuintal.

Sub Koordinator Bidang Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Wonogiri, Yulianti, menyampaikan hal serupa. Komoditas cabai sangat berpotensi menimbulkan inflasi mengingat ketersediaan komoditas ini rentan langka. Selain itu, harga komoditas cabai sangat fluktuatif dibandingkan komoditas lain di pasaran. 

Baca Juga: Siap-Siap! Bahan Pangan di Wonogiri Dipastikan Kian Mahal Imbas Harga BBM Naik

“Meski bukan kebutuhan pokok, komoditas cabai ini sangat dibutuhkan masyarakat karena sangat digemari. Kalau ini langka dan permintaan tidak turun, maka harganya naik. Kalau harga cabai naik, bisa merembet ke harga komoditas lain yang ikut naik. Terjadilah inflasi,” kata Yuli kepada Solopos.com.

Dia menambahkan, selain dengan memberikan bantuan tanaman cabai, pemerintah pusat memberikan bantuan langsung tunai (BLT) menekan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak [BBM]. 

“Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga mengalokasikan anggaran senilai Rp5,4 miliar untuk bantuan sosial pengalihan subsidi BBM. Anggaran itu bersumber dari dua persen DAU [dana transfer umum] yang diterima Pemkab Wonogiri dari pemerintah pusat,” jelas dia.

Alokasi anggaran bansos dari Pemkab akan digunakan untuk BLT senilai Rp3,4 miliar dan Rp2 miliar untuk kegiatan padat karya yang menunjang sektor pertanian dan usaha mikro kecil dan menengah.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Wonogiri Berangsur Turun, Pedagang dan Konsumen Bersyukur

Sementara itu, pantauan Solopos.com di Pasar Kota Wonogiri, Kamis (22/9/2022), harga jual cabai cenderung turun sejak awal September 2022. Hal itu lantaran ketersediaan cabai masih mencukupi kebutuhan pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya