SOLOPOS.COM - Ilustrasi hidung (www.drkhoury.com)

Solopos.com, JAKARTA – Sejumlah cara dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi virus Corona. Mulai dari menjaga pola makan, berolahraga hingga melakukan sejumlah terapi kesehatan.

Salah satu yang mungkin dilakukan adalah terapi cuci hidung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) Hemastia Manuhara mengatakan terapi cuci hidung dapat dilakukan sebagai upaya memperkuat kesehatan tubuh.

Baca Juga: IDI Minta Perlengkapan Salat Dicuci, Seberapa Sering?

Menurut dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) bahwa terapi hidung tidak hanya berguna untuk mencegah terpapar virus Sars-Cov-2, namun memiliki banyak manfaat lain bagi mereka yang menjadikan terapi cuci hidung sebagai rutinitas sehari-hari.

Ia berujar, di masa pandemi Covid-19, virus kerap bersarang di nasofaring atau dekat dengan saraf penciuman manusia. Jika hidung dibersihkan secara rutin dengan terapi cuci hidung, maka potensi infeksi yang disebabkan oleh virus bisa semakin kecil.

“Bukan hanya berguna untuk pencegahan, terapi cuci hidung juga berguna bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala dengan masalah penciuman atau pun pernafasan terkait hidung,” kata Dokter Hemastia sebagaimana dilansir covid19.go.id, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan? Simak Ulasannya

Terkait masalah indra penciuman yang hilang atau anosmia, menurut Hemastia, dengan terapi cuci hidung secara perlahan bisa kembali normal seperti sedia kala.

“Bagi penderita Covid-19 pentingnya mencuci hidung agar bagian belakang hidung atau rongga hidung yang dikenal juga sebagai nasofaring ini dapat bersih dan tidak ada penumpukan lendir yang mengering,” jelas sang dokter.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai proses terapi cuci hidung yang dapat dibagi ke dalam beberapa tahap. Pertama, terapi hidung dilakukan dengan mengalirkan cairan isotonik dari satu lubang hidung dan kemudian dikeluarkan ke rongga hidung lainnya. Hal ini dapat terjadi karena rongga hidung manusia berbentuk seperti saluran atau letter U terbalik.

Baca Juga: Kreatif! Tim 306 KKN UNS Ajak Warga Ngadirojo Wonogiri Bikin Tempat Cuci Tangan Unik

Kedua, cairan yang digunakan harus steril dengan pH yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, yaitu cairan NaCl atau awam dikenal sebagai cairan infus.

Ketiga, terapi cuci hidung bisa dilakukan secara manual menggunakan spuit atau suntikan tanpa jarum berukuran 10 mililiter untuk orang dewasa dan 5 mililiter untuk anak- anak. Atau opsi lain bisa dilakukan dengan alat digital yang lebih mudah penggunaannya.

Untuk cuci hidung secara manual bisa mulai dari mengambil cairan steril sesuai takaran menggunakan spuit lalu diarahkan ke rongga hidung bagian kanan. Kemudian miringkan kepala ke arah kiri lalu buka mulut dan menahan nafas.

Baca Juga: 15 Oktober Hari Cuci Tangan Sedunia, Tak Hanya untuk Cegah Covid-19

Langkah selanjutnya, suntikan cairan NaCl hingga cairan keluar ke rongga hidung bagian kiri. Ulangi cara tersebut pada rongga hidung bagian kiri dengan kepala miring ke arah kanan dan spuit berisi cairan NaCl disuntikan hingga keluar ke rongga hidung bagian kanan.

“Itu merupakan satu siklus terapi cuci hidung yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan khususnya pada bagian pernafasan di tengah pandemi,” ucap Dokter Hemastia.

Empat, terapi cuci hidung dianjurkan dilakukan di malam hari. Diajurkan pula tiga kali terapi dalam sehari untuk orang yang mengalami gangguan pernafasan bagian atas. Terapi cuci hidung dianjurkan sekali dalam sehari saat kondisi kesehatan tengah stabil.

Baca Juga: Hari Pertama PTM di Semarang Diwarnai Kerumunan Siswa Cuci Tangan, Ganjar Cek Langsung

“Semua bisa melakukan terapi hidung ini agar tetap menjaga kesehatan hidungnya khususnya di masa pandemi seperti saat ini,” pungkas Dokter Hemastia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya