SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI-- Memasuki musim hujan, warga diminta mulai melakukan langkah antisipasi persebaran penyakit dengan menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk menghindari adanya genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk yang berpotensi memunculkan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Beberapa hari lalu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, menyampaikan bahwa kasus DBD masih menjadi perhatian di Kabupaten Boyolai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terlebih adanya beberapa desa/kelurahan yang menjadi daerah endemis. Ada 22 desa/kelurahan yang masuk wilayah endemis DBD. Di antaranya adalah Desa Candi dan Urutsewu di Kecamatan Ampel; Siswodipuran, Winong, Pulisen, Karanggeneng dan Mudal untuk Kecamatan Boyolali; Singosari, Karangnongko dan Brajan untuk Kecamatan Mojosongo, kemudian Kopen, Salakan dan Randusari untuk Kecamatan Teras.

Komitmen Tingkatkan Produksi Kopi, Kementan Terus Kembangkan Inovasi

Selain itu ada Desa Batan untuk Kecamatan Banyudono, Desa Donohudan untuk Kecamatan Ngemplak, Desa Sambi untuk Kecamatan Sambi, serta Desa Guli dan Keyongan untuk Kecamatan Nogosari. Sedangkan empat lainnya ada di Kecamatan Simo, yakni Desa Temon, Blagung dan Tegalsari.

Sementara itu, beberapa hari ini hujan sudah mulai mengguyur beberapa wilayah. Beberapa daerah di Boyolali pun sudah mulai bersiap untuk melakukan langkah antisipasi untuk mencegah kasus DBD. Di antaranya melalui kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Koordinasi

Kepala Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Sri Haryanto, mengatakan kegiatan kerja bakti masih menjadi kegiatan rutin yang dilakukan warga.

"Untuk kegiatannya sementara ini masih normatif, membersihkan lingkungan serta melakukan 3M [menguras, mengubur atau memilah sampah dan menutup tempat-tempat penyimpanan air]. Biasanya kegiatan dilakukan tiap pekan," kata dia kepada Solopos.com, Minggu (25/10/2020).

Kemudian dari pemerintah Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, juga akan melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk melalukan langkah antisipasi. "Nanti kami koordinasi dengan bidan desa," kata Kepala Desa Donohudan, Rohmadi.

Hindari Persebaran Covid-19, Ini Beragam Alternatif Liburan di Rumah

Sementara di Dukuh, Bletengan, Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, meski tidak masuk daerah endemis untuk DBD juga tetap melakukan langkah pencegahan. Ketua RT 02/RW 01, Bletengan, Suratman, mengatakan menjaga lokasi permukiman warga agar tetap bersih merupakan salah satu upaya untuk pencegahannya.

"Jika memang ada selokan kotor akan kami bersihkan melalui kegiatan kerja bakti rutin," kata dia.

Menurut Suratman, salah satu cara untuk menghilangkan sarang nyamuk atau tempat bertelurnya nyamuk adalah dengan menghilangkan genangan air. "Atau kalau ada genangan, sekalian saja untuk memelihara ikan agar jentik nyamuk tidak berkembang," lanjut dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya