SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test antigen. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, KLATEN—Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Klaten bakal menggelar uji petik tes antigen kepada siswa dan guru sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Tes acak itu untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan tahun baru atau Nataru.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan tes acak digelar pada awal Desember 2021. “Pada 1 Desember 2021, sudah kami sampaikan ke semua kecamatan untuk melakukan uji petik antigen kegiatan PTM,” kata dia saat ditemui di Diskominfo Klaten, Senin (29/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ronny menjelaskan uji petik tes antigen kegiatan PTM sudah menjadi agenda rutin setiap bulan. Selama ini, seluruh siswa dan guru yang mengikuti tes tersebut dinyatakan bebas dari Covid-19.

Baca Juga: Datangi DPRD Boyolali, Pemuda Pancasila Sampaikan 2 Tuntutan

Selain memastikan tak ada klaster pada kegiatan PTM, uji petik kali ini dilakukan untuk mengetahui kondisi Klaten dari kasus persebaran Covid-19 menjelang akhir tahun. ” Karena pada beberapa daerah, kenaikan kasus awalnya dari kegiatan PTM. Ini menjadi salah satu strategi kami [menghadapi libur Nataru],” jelas dia.

Sasaran uji petik yakni minimal 10 siswa dan dua guru di setiap kecamatan. Soal sekolah dan teknis pelaksanaan tes acak, Satgas Penangangan Covid-19 kabupaten menyerahkan ke Satgas Covid-19 kecamatan.

Selain tes acak, operasi yustisi rutin bakal digencarkan. Operasi dilakukan dua kali dalam sehari di tingkat kabupaten dan kecamatan. “Sasaran operasi masih sama. Namun, mendekati akhir Desember pasti ada perubahan. Akan kami evaluasi terus menerus mana yang rawan. Yang jelas pada wisata dan kuliner,” kata dia.

Baca Juga: Mayat Perempuan Tak Dikenal Terapung di Kali Dengkeng Bayat

 

Titik Rawan

Soal kegiatan wisata, Ronny menjelaskan sesuai Inmendagri No 62/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, wisata masih diizinkan beroperasi dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan. Hanya, wisata menjadi salah satu titik rawan persebaran Covid-19. Alasannya, justru ada pelonggaran pada kegiatan tersebut yakni soal jumlah pengunjung.

“Memang yang agak kami khawatirkan di wisata. Karena di sana jumlah pengunjung maksimal 50 persen, sementara selama ini 25 persen. Selain juga penerapan aplikasi Peduli Lindungi. Memang sudah ada yang menerapkan. Tetapi di objek wisata yang cukup besar justru sekarang menerapkan pengecekan kartu vaksinasi,” jelas dia.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan pemkab segera membuat instruksi bupati (Inbup) menindaklanjuti terbitnya Inmendagri No. 62/2021 yang berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Namun, penyusunan Inbup itu masih menunggu keluarnya instruksi gubernur.

Baca Juga: Mayat Perempuan Tak Dikenal Terapung di Kali Dengkeng Bayat

”Mudah-mudahan instruksi gubernur keluar pada awal Desember. Kami khawatir kalau sekarang sudah menyusun Inbup, ternyata ada beberapa hal di instruksi gubernur yang belum masuk Inmendagri. Namun, ketentuan Inmendagri sudah kami sampaikan ke kecamatan termasuk ringkasannya,” jelas dia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang akhir tahun terus dilakukan. Salah satunya dengan terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 yang kini capaiannya sekitar 78,55 persen.

“Untuk kewaspadaan dini, petugas juga terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya