SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Polisi sempat memeriksa sejumlah CCTV di lokasi kejadian, tetapi tidak bisa diandalkan karena CCTV tidak berfungsi

Harianjogja.com, JOGJA-Seorang staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja Edi Wijayanti, kehilangan uang di laci ruang komisi B kantor setempat. Polisi masih kesulitan melacak pelaku karena hampir semua kamera pengintai atau circuit closed television (CCTV) tidak berfungsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Edi Wijayanti sebagai notulis Komisi B kehilangan uang pada Rabu (22/11/2017) sore. Uang pribadinya yang hilang totalnya Rp10 juta. Saat itu ia menyimpan dompet di laci meja kerjanya yang berisi uang tunai Rp5 juta. Pada malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB ia mendapat SMS banking pengambilan uang sebesar Rp5 juta dengan dua kali pengambilan.

Ia baru menyadari menjadi korban pencurian karena dompet berikut kartu ATM ia tinggal di kantor. Sebelum kejadian ada rapat komisi sampai pukul 16.00 WIB, “Mungkin kejadiannya antara pukul 16.00-17.30 WIB,” ucap Edi, Kamis (23/11/2017).

Warga Ngoto Sewon Bantul ini sudah menyerahkan kasus tersebut pada polisi. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu tengah malam. Tim identifikasi dari Polresta Jogja kembali olah TKP pada Kamis. Dalam olah TKP tersebut polisi belum bisa menyimpulkan pelaku pencurian tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Iptu Supatno mengatakan, sudah minta keterangan sejumlah saksi dari sekretariat dewan. Pihaknya juga sempat memeriksa sejumlah CCTV di lokasi kejadian, tetapi tidak bisa diandalkan karena CCTV tidak berfungsi.

Namun demikian, ia mengaku mengaku sudah ada beberapa yang patut dicurigai dalam kasus pencurian tersebut, “Tapi ini masih kita selidiki soalnya hasil kerja identifikasi Polres juga belum keluar,” kata Supatno.

Salah seorang staf di sekretariat dewan mengaku kehilangan uang di kantor DPRD Kota Jogja bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya di ruang bagian persidangan juga hilang. Namun, karena kehilangannya hanya Rp1-3 juta sehingga tidak menjadi perhatian.

Sumber tersebut mengaku tidak berfungsinya CCTV menyebabkan area dewan kurang terawasi. Hal senada juga diungkapkan seorang petugas keamanan dewan. “Ada 40 titik CCTV tapi yang hidup hanya beberapa, kebanyakan tidak berfungsi. Termasuk CCTV bagian depan yang menghadap ke jalan itu mati,” ucap Satpam tersebut.

Sekretaris DPRD Kota Jogja Prima Hastawan menyadari dari banyaknya CCTV, yang aktif hanya beberapa. Ia mengatakan CCTV merupakan kewenangan bagian umum dan rumah tangga. Namun, kemarin bagian pemeliharaan CCTV tersebut tidak ada di tempat, karena sedang tugas ke luar kota. “Ini akan menjadi bahan evaluasi kami,” ungkap Prima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya