SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di kawasan pasar hewan yang sepi aktifitas jual beli di Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022). Pemerintah Kabupaten Sragen menutup seluruh pasar hewan hingga tanggal 14 Juni setelah ditemukan kasus terkonfirmasi penyakit mulut dan kaki (PMK) pada 82 ekor sapi dengan 10 ekor di antaranya sembuh dan empat ekor lainnya mati. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

Solopos.com, SRAGEN – Penutupan pasar hewan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diperpanjang hingga 4 Juli 2022 mendatang untuk mencegah kian meluasnya persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus PMK di Sragen terus meningkat dan mencapai 893 ekor.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen merencanakan untuk vaksinasi ternak pada 2-3 Juli 2022 mendatang yang difokuskan di desa-desa zona hijau wilayah Kecamatan Plupuh dan Kecamatan Sumberlawang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disnakan Sragen Rina Wijaya saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan di Pasar Bahulak, Desa Karungan, Plupuh, Sragen, Sabtu (25/6/2022), menjelaskan pengajuan vaksin 3.800 dosis tetapi akhirnya hanya mendapat 1.000 dosis untuk tahap pertama.

Ekspedisi Mudik 2024

Rina menjelaskan vaksinasi ternak dilakukan di lima desa zona hijau di Kecamatan Plupuh dan lima desa zona hijau di Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Dia menjelaskan kasus di Sumberlawang itu memang tertinggi di Sragen dengan 97 ekor itu ternyata hanya terfokus di empat desa.

“Jadi meskipun 20 kecamatan itu menjadi zona merah tetapi kalau dirinci per desa tidak semua desa zona merah tetapi masih banyak yang zona hijau. Dalam vaksinasi nanti melibatkan TNI dan Polri serta PPL. Jadi vaksinasi itu dilakukan secara serentak dan masing-masing desa mendapat jatah 100 dosis,” ujarnya.

Baca juga: Penutupan Pasar Hewan di Sragen Diperpanjang 10 Hari

Rina menjelaskan dengan vaksinasi diharapkan kasus PMK di Sragen bisa terkendali. Dia mengatakan bila PMK kondusif maka pasar hewan mulai dibuka. Dengan upaya maksimal yang dilakukan secara gotong-royong, Rina berharap mulai 5 Juli mendatang pasar hewan sudah mulai dibuka.

Dia mengatakan untuk sementara pasar hewan ditutup hingga 4 Juli untik mengurangi interaksi antarhewan dalam satu lingkungan. Dengan pembatasan interaksi antarhewan, kata dia, maka penularan PMK bisa dikurangi.

Menurut Rina, Disnakan sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan dengan cara pengobatan dan karantina ternak yang terinfeksi PMK, penutupan pasar hewan, pengawasan lalu lintas ternak, komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Sragen Dapat Jatah 3.800 Dosis Vaksin PMK, Kapan Disuntikkan?

Dia melanjutkan pemberian disinfektan gratis selama persediaan masih ada juga dilakukan. Penyemprotan kandang serentak, lanjutnya, juga sudah dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya