SOLOPOS.COM - Timnas senior Indonesia dibawah asuhan Alfred Riedl akhirnya menjadi puncak kegagalan sepak bola Indonesia, setelah gagal di Piala AFF 2014. JIBI/Dok

Catatan akhir tahun sepak bola Indonesia menjadi antiklimaks ketika timnas senior dibawah pelatih Alfred Riedl gagal total di Piala AFF 2014.

Solopos.com, SOLO — Piala AFF 2014 yang digelar pada akhir November merupakan kesempatan terakhir timnas Indonesia mempersembahkan prestasi bagi rakyat Indonesia. Dengan Alfred Riedl yang pernah membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010, optimisme tinggi pun dijunjung rakyat Indonesia pada Piala AFF tahun ini.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Bukan tanpa alasan, sebelumnya pasukan Riedl menjalani 12 laga uji coba. Dan dari ke-12 laga tersebut, Indonesia hanya menelan dua kekalahan. Delapan kemenangan pada laga uji coba pun cukup menghidupkan asa timnas Indonesia untuk bisa berbuat banyak di Piala AFF.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun harapan tinggal hanya tinggal harapan. Menjuarai Piala AFF 2014 pun hanya tinggal angan-angan. Bahkan setelah menjalani pertandingan kedua, tepatnya setelah mencatatkan kekalahan bersejarah atas Filipina (0-4), peluang untuk lolos ke babak semifinal pun sangat kecil.

Seperti dilansir detiksport, penampilan timnas Indonesia pada ajang dua tahunan ini pun sangat mengecewakan. Mengandalkan pemain-pemain senior seperti Sergio van Dijk, Zulkifli Syukur, Firman Utina, dan M. Ridwan, tak memberikan inspirasi bagi pemain muda seperti Manahati Lestusen atau pun Rizki Pora. Permainan yang monoton pun menjadi kritik yang dialamatkan pada pelatih asal Austria tersebut.

Memang, pada laga terakhir fase grup, Indonesia berhasil menang telak atas Laos dengan skor 5-1. Namun kemenangan yang dihiasi oleh penampilan gemilang pemain muda seperti Evan Dimas dan Ramdani Lestaluhu ini tak mampu menolong Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya.

Kegagalan ini pun tak sesuai target yang sebelumnya dicanangkan PSSI pada Riedl. PSSI yang mengontrak orang Austria itu selama tiga tahun pada 2013 memang mengharuskan Riedl meraih trofi juara pada Piala AFF 2014.

Riedl beralasan kegagalan ini diakibatkan oleh mepetnya persiapan tim. Para pemain terpilih baru bisa dikumpulkan dua pekan sebelum Piala AFF digelar karena kompetisi ISL baru usai pada awal November. Namun bagi PSSI, kegagalan tetap kegagalan. Riedl pun dipersilahkan angkat kaki dari kursi kepelatihan timnas Indonesia beberapa pekan setelah kemenangan atas Laos tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya