SOLOPOS.COM - Anak-anak Dusun Jajar, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, saat belajar di salah satu rumah warga yang dipasang Wireless Fidelity (Wifi) belum lama ini. Setelah ada Wifi mereka tidak harus ke bukit ketika mengikuti pembelajaran jarak jauh. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pendataan siswa calon penerima bantuan kuota internet gratis 35 GB di Karanganyar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diperpanjang hingga pekan depan atau 25 September 2020.

Penyebabnya belum semua data siswa dalam data pokok kependidikan (Dapodik) termasuk dalam daftar calon penerima bantuan kuota internet gratis itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Oleh karena itu, operator di setiap sekolah harus bekerja keras mencocokkan data atau melakukan verifikasi dan validasi data pada dapodik dengan data yang telah diunggah Kemendikbud.

Setelah Madiun, UNS Solo Bakal Bangun Kampus di Magetan?

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Nurini Retno Hartati, menyampaikan data yang dikumpulkan hingga beberapa hari lalu terkait jumlah siswa yang termasuk calon penerima bantuan kuota internet 35 GB.

Dari sekitar 66.000 siswa sekolah dasar (SD) yang terdaftar dalam dapodik, hanya 42.000-an yang akan menerima bantuan kuota internet gratis 35 GB. Untuk siswa jenjang sekolah menengah pertama (SMP), dari total 31.000-an siswa hanya sekitar 17.500 siswa di Karanganyar yang dinyatakan menerima bantuan kuota internet gratis.

"Pendataan nomor handphone ini dasarnya dapodik. Awalnya pendataan hingga 11 September kemudian diperpanjang hingga 25 September. Kami mengejar sisa yang belum dicover kementerian. Kami juga kurang tahu kok banyak yang belum tercover. Padahal kami sudah melaporkan semua data sesuai dapodik," kata Nurini saat dihubungi Solopos.com, Jumat (18/9/2020).

Hiu Paus Mati Terdampar di Pantai Congot Kulonprogo Jadi Tontonan

Dia menduga hal itu terjadi karena kendala teknis. Nurini menyampaikan Disdikbud Kabupaten Karanganyar telah mengirimkan data siswa calon penerima bantuan kuota internet secara detail.

Dia mencontohkan data menyebut siapa pemilik nomor handphone yang didaftarkan tersebut. Contoh untuk jenjang SD, yakni 5.289 nomor handphone milik siswa, 35.000 nomor handphone orang tua, 60 nomor handphone milik kakak, 23 nomor handphone milik nenek dan kakek, 202 nomor handphone milik wali murid, dan 84 nomor milik paman dan bibi.

"Nanti untuk pelaksanaan akan ditransfer ke nomor handphone masing-masing. Tetapi kami tidak tahu kapan. Itu menunggu dari pusat. Data yang belum ter-cover kementerian akan diselesaikan sampai tanggal 25 September. Operator kerja keras untuk sinkronisasi data yang diupload ke pusat," jelas dia.

Seragam Gratis Dibagikan, Bupati Wonogiri Ingatkan Pengadaan Atribut Jangan Bebani Siswa

Nurini memaparkan sejumlah kendala terjadi saat ini. Beberapa di antara adalah satu siswa menyajikan tiga nomor handphone. Ada juga siswa yang tidak melaporkan nomor handphone karena tidak memiliki handphone di rumah. Kondisi lain adalah nomor handphone milik bapak atau ibu atau kakak dan handphone dibawa oleh mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya