SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan tol.(jnktollroad.com)

Solopos.com, SEMARANG —  Proyek Tol Jogja-Bawen dimulai pada medio 2022. Tanah warga yang terdampak proyek ini akan mendapat uang ganti rugi.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja-Bawen, Heru Budi Prasetyo, mengatakan, ganti kerugian itu mencakup tanah, bangunan, serta sisi non-fisik dari pemilik yang terdampak proyek. Nantinya besaran uang ganti rugi (UGR) yang diterima warga akan berbeda-beda.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Hal itu sangat bergantung dari sisi fisik yang meliputi luas dan besar tanah atau bangunan. Selain itu, kualitas bangunan juga akan menentukan seberapa besar ganti rugi yang diterima.

“Kalau dari fisik di antaranya nilai harga tanah sesuai pasaran, nilai bangunan standar sesuai lokasi desa atau kabupaten, juga nilai tanaman,” ujarnya, seusai Konsultasi Publik di Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Selasa (18/1/2022), sebagaimana dilansir Jatengprov.go.id.

Baca juga: Tenang! Tol Jogja-Bawen Tak Bikin Kampung Terisolasi

Besaran Uang Ganti Rugi

Besaran uang ganti rugi proyek Tol Jogja-Bawen itu juga memperhitungkan bangunan tidak tampak. Seperti bunker bawah tanah, sumur, hingga septictank.

Semua bangunan tersebut, kata Heru, akan menjadi nilai tambah untuk pembayaran UGR, dari segi fisik. Ketika nanti setelah mendapatkan UGK masyarakat terdampak hendak memanfaatkan sisa bangunan atau hasil tanaman, hal itu masih dibolehkan. Selain fisik, segi nonfisik juga akan dihitung dalam pembayaran UGR.

“Ada solatium atau rasa emosional, kekecewaan karena rasa harus pindah, sebenarnya tak mau jual tanah itu ada nilainya,” sebut Heru.

Baca juga: Tajir! Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen, Warga Sleman Kantongi Rp10 Miliar

Selain itu, adapula Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pencarian tanah pengganti atau notaris juga termasuk dalam komponen perhitungan UGR. Juga ketika lokasi yang akan dilepaskan haknya, dijadikan tempat usaha.

Proses pembayaran uang ganti rugi proyek Tol Jogja-Bawen itu dilakukan pada rangkaian terakhir. Setelah tahapan konsultasi publik yang dilakukan sejak pertengahan Januari sampai awal Februari, masih akan ada tahap penetapan lokasi (penlok) oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Baca juga: Tol Jogja-Bawen Dibangun di Atas Selokan Mataram, Panjang Capai 4,2 Km

Setelahnya, ada tahap pengukuran tanah, identifikasi dan inventarisasi bangunan, appraisal kemudian tahap kesepakatan lantas pembayaran.

“Uang ganti kerugian sudah disiapkan. Nanti bersumber Kemenkeu dari Lembaga Manajemen Aset Negara,” pungkas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya