SOLOPOS.COM - Salah seorang ahli dari Belanda mengecek pintu air di Jepara. (Murianews-Budi Erje)

Solopos.com, JEPARA — Pemkab Jepara mendatangkan ahli air asal Belanda. Langkah itu diambil setelah wilayah itu beberapa kali diterjang banjir pada musim penghujan tahun ini. Tak cuma seorang, kabupaten itu sekaligus dihadirkan dua ahli dari Belanda.

Pemkab Jepara bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang untuk mendatangkan Flors Noogards dan Prof. Eric De Boer. Keduanya merupakan ahli dari Hanzehogeschool Groningen, University Of Applied Sciences, Belanda.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara, Mulyaji, menyatakan upaya mendatangkan ahli air dari Belanda itu adalah bagian ikhtiar Pemkab Jepara mengatasi banjir. Kedatangan dua peneliti ahli bidang pengairan dan cuaca asal Belanda ini, dalam rangka mencari solusi masalah banjir di Jepara.

Dituduh Hina Jokowi, Dosen Unnes Tantang Rektor Debat

Selain itu, kajian yang dilakukan kedua orang ahli ini akan menjadi pertimbangan Pemkab Jepara dalam menentukan rencana jangka panjang terkait masalah banjir. “Sabtu kemarin, dua orang ahli dari Belanda ini sudah datang dan langsung melakukan peninjauan ke lapangan,” kata Mulyaji, Minggu (16/2/2020).

Ia berharap kedua ahli pengairan dari Belanda itu dapat memberikan masukan dan pemecahkan persoalan banjir di Jepara Sementara itu, Kepala DPU-PR Jepara, Ary Bahtiar, menyatakan dua ahli pengairan asal Belanda itu juga sempat mengunjungi dan melihat langsung fasilitas pengairan di Jepara.

Hotel 21 di Pati Pekerjakan Pemandu Karaoke 17 Tahun

Mereka, menurutnya, mendatangi Bendung Bapangan dan pompa air di seputaran Kali Wiso, kompleks Shopping Center Jepara (SCJ). Setelah melakukan peninjauan lapangan, kedua ahli asal Belanda tersebut menurut Ary Bahtiar telah memberikan beberapa masukan terkait banjir Jepara.

Mereka menyebut Bendungan Kali Mati sebelah timur Bendung Bapangan perlu didukung perawatannya. Peralatan bendungan diketahui sudah berusia ratusan tahun dan sudah seharusnya dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan dan tantangan saat ini.

“Para ahli ini menyebut sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir di Jepara, Bendungan Bapangan itu dapat lebih dioptimalkan lagi. Termasuk sistem buka tutup dan kantong air. Selain itu, juga perlu tampungan air di kota dan tambahan pompa air. Begitu yang dikatakan mereka,” ujar Ary Bahtiar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya