SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kiri) berbincang dengan Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito di lokasi talut sungai Siwaluh dekat jembatan Temu Ireng (Mireng) di Kelurahan Tegalgede, Karanganyar, Senin (16/11/202). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR – Proses pencarian korban talut sungai yang longsor di dekat Jembatan Temu Ireng (Mireng) di Kelurahan Tegalgede, Karanganyar, terkendala ancaman datangnya longsor susulan.

Kepala Basarnas Kabupaten Karanganyar, Arief Sugiarto, mengatakan ancaman longsor susulan terbuka mengingat saat ini sudah ada patahan tanah di tepi talut sungai. Atas dasar itu, dia menempatkan personel untuk memantau kondiri patahan atau retakan tanah baik di bagian atas maupun di bawah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Nanti menggunakan peluit. Bila nanti terdengar suara peluit berarti harus berhenti. Jadi Itu  kira-kita yang menjadi kendala kami dilapangan,” kata Arief saat ditemui Solopos.com di lokasi, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: 25 Personel TNI Bantu Tim SAR Cari Korban Talut Longsor di Karanganyar

Arif juga mencoba menggali saksi kunci yang melihat langsung. Menurutnya, ada kemungkinan besar korban masih tertimbun material talut longsor di lokasi.  “Kemungkinannya jaraknya sekitar 3-4 meter dari titik awal mereka bekerja. Namun demikian kita tidak fokus di situ saja, di bawahnya kita juga lalukan pencarian. Siapa tahu korban juga sudah bergeser,” kata Arief.

Arif juga mengatakan tidak menutup kemungkinan korban hanyut. Untuk itu, sejak semalam ia menempatkan tim pemantau permukaan sungai di sejumlah titik.

Sebelumnya, sebanyak 25 personel TNI dari Kodim 0727/Karanganyar dan Koramil Kota Karanganyar dikerahkan untuk membantu tim SAR untuk mencari korban Talut Sungai Siwaluh yang longsor di dekat Jembatan Temu Ireng (Mireng) di Kelurahan Tegalgede, Karanganyar, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Hujan Deras, 4 Ruas Jalan di Kulonprogo Tertutup Material Longsor

Sebagaimana diketahui, talut setinggi sekitar 12 meter dan panjang sekitar 10 meter tersebut longsor, Senin (16/11/2021). Peristiwa itu menyebabkan 1 dari 6 pekerja tertimbun material talut. Hingga Selasa (16/11/2021) pagi, tubuh korban bernama Sastro Setu, 62, warga Popongan, Karanganyar, itu belum ditemukan.

Pasi Ops Kodim 0727/Karanganyar, Kapten Inf A. Hanan, mengatakan sebanyak 25 personel TNI itu dipimpin Danramil Kota Karanganyar, Kapten Arh. Heru Nugroho.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Bakal Bangun Talut Longsor yang Timbun 1 Warga

“Dikarenakan medan yang tidak memungkinkan untuk penggunaan alat berat, maka pencarian dilanjutkan dengan menggunakan alat sederhana tapi bisa lah untuk berusaha mencari korban,” kata Hanan saat ditemui Solopos.com di lokasi. Hanan mengungkapkan kesulitan yang dialami saat pencarian korban adalah kondisi debit air yang cukup deras.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Basarnas Kabupaten Karanganyar, Arief Sugiarto, mengatakan ada beberapa kesulitan yang dialami tim pencari korban. Kesulitan pertama, tim berpacu dengan kemungkinan hujan yang terjadi di daerah hulu sungai yang berpengaruh dengan perubahan debit air.

Baca Juga: Hujan, Pencarian Korban Talut Longsor Karanganyar Dihentikan

“Jadi nanti apabila ada kenaikan debit air, pasukan kita tarik dulu. Kalau memang sudah aman lagi, kita akan lakukan pekerjaan kembali. Alhamdulillah saat ini cuaca cerah, aman, mungkin bisa bekerja secara maksimal,” kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya