SOLOPOS.COM - Pedagang kaki lima (PKL) terlihat menggunakan payung peneduh saat berjualan di kawasan car free day (CFD), Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (13/3/2016). Penggunaan payung peneduh tersebut disayangkan karena PKL CFD terkesan kurang tertata serta lingkungan citywalk tidak rapi dan mempersempit ruang untuk pejalan kaki. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Car free day Solo, jumlah PKL di area CFD makin banyak, mencapai 10.000 orang lebih.

Solopos.com, SOLO — Jumlah pedagang kaki lima (PKL) di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo setiap Minggu pagi mencapai 1.000 orang lebih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Paguyuban Pedagang CFD Gawe Rejo, Eko Adi Nugroho, saat ditemui Solopos.com di sela-sela menghadiri pertunjukan reog dalam rangka perayaan HUT ke-4 Paguyunan Pedagang CFD Gawe Rejo di simpang empat Ngarsopuro, Minggu (19/3/2017) pagi.

Dia mengatakan sekarang sudah ada 703 PKL yang menjadi anggota Paguyuban Pedagang CFD Gawe Rejo. Dia meyakini ada 300 lebih PKL yang belum mendaftar ke paguyuban.

Eko menyampaikan 1.000 lebih PKL tersebut hanya yang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi. Paguyuban Pedagang CFD Gawe Rejo tidak mengakomodasi PKL yang berjualan di luar city walk, seperti badan jalan dan jalur lambat Jl. Slamet Riyadi karena mereka melanggar peraturan.

PKL di arena CFD Jl. Slamet Riyadi hanya diperbolehkan berjualan di city walk. Paguyuban terus mendorong agar PKL mematuhi ketentuan itu.

“Baru kali ini pada perayaan HUT ke-4 kami memunculkan perwakilan pedagang CFD dari Gladak hingga Purwosari. Kami memperkenalkan keberadaan paguyuban sekaligus menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, dan kerukunan di kalangan PKL. Kami mengajak pedagang untuk bergabung dalam paguyuban,” terang Eko.

Eko menyampaikan ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh PKL jika bergabung dalam Paguyuban Pedagang CFD Gawe Rejo. PKL yang tercacat sebagai anggota akan mendapat perlindungan dari paguyuban.

Selain itu, PKL juga akan lebih mudah menerima informasi seputar kebijakan PKL di arena CFD karena terkoordinasi paguyuban. PKL yang terdaftar dalam paguyuban akan mendapat kartu tanda anggota (KTA).

“Jika ada masalah yang dialami pedagang, paguyuban bisa membantu dalam penyelesainnya. Jangan sampai pedagang lama misalnya, digusur pedagang baru yang terus berdatangan. Jika pedagang tidak masuk berjualan, pedagang di samping kanan dan kiri bisa menjaga tempatnya. Jadi PKL akan lebih solid jika terkoordinasi dalam Paguyuban,” jelas Eko.

Eko menuturkan Paguyuban Pedagang CFD Gawe Rejo membagi PKL ke dalam 10 zona. Di setiap zona tersebut terdapat PKL yang menjabat sebagai ketua untuk mengkoordinasi pergerakan PKL lain di wilayah masing-masing.

Dia menjelaskan beberapa syarat menjadi anggota paguyuban selain harus berjualan di city walk, yakni menggelar lapak secara tetap di satu lokasi dan mengumpulkan fotokopi KTP dan foto diri. “Kami pernah meminta kepada Pemkot agar penyelenggaraan acara di CFD disebar, jangan di Plaza Manahan dan Perempatan Ngarsopuro saja. Di sana jadi kawasan emas. Tapi perlahan teman-teman pedagang di luar kawasan itu sudah mulai merasakan ada perbebaan situasi dibanding sebelumnya. Hampir semua kawasan kini ramai dengan kegiatan,” kata Eko.

Eko menuturkan keberadaan PKL di arena CFD kini juga telah memenuhi hampir semua lokasi di city walk Jl. Slamet Riyadi. Dia menyebut hanya kawasan simpang empat Gendengan-Stasiun Purwosari yang masih longgar bisa digunakan PKL baru atau PKL yang masih menempati badan jalan dan jalur lambat Jl. Slamet Riyadi.

Pejabat Humas Paguyuban CFD Gawr Rejo, Iin Surayani, menjelaskan peringatan HUT ke-4 paguyuban bukan hanya diisi dengan pertunjukan reog di arena CFD, melainkan juga ada silaturahmi dan pembagian paket sembako bagi kaum marginal di Joglo Sriwedari pada Minggu malam. Dalam acara tersebut dipentaskan hiburan Wayang Golek Humor Cing Cing Mong oleh Dalang Ki Sri Waluyo Sebat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya