SOLOPOS.COM - Warga membawa anjing saat menikmati Car Free Day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (14/7)

Warga membawa anjing saat menikmati Car Free Day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (14/7)

Sejumlah warga membawa anjing saat menikmati car free day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (14/7/2013). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Rencana pelarangan membawa anjing di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi masih menjadi topik perbincangan di kalangan komunitas pecinta  anjing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komunitas pecinta anjing menilai wacana pelarangan itu semakin tidak jelas arahnya. Pasalnya pascastatement pelarangan dari Pemkot, dua pekan lalu, komunitas belum kunjung diajak rembug ihwal rencana tersebut. Agenda pertemuan yang sedianya digelar, Jumat (26/7/2013) di Balai Kota juga batal tanpa alasan yang jelas.

Ekspedisi Mudik 2024

Sekretaris Komunitas Golden Retriever Solo (Gores), Siska P, meminta Pemkot konsekuen dengan rencana pelarangan membawa anjing di CFD. Dirinya mendesak kejelasan terkait rencana dan implikasi pelarangan itu terhadap nasib komunitas pecinta anjing.  “Setahu saya Pemkot baru mendata komunitas, belum ada pemanggilan untuk bertemu,” ujarnya saat ditemui wartawan di CFD, Minggu (28/7/2013).

Pihaknya dan sejumlah komunitas pecinta  anjing lain mengaku resah dengan ketidakjelasan tersebut. Siska pun menyayangkan nada-nada diskriminasi yang seolah terlontar dari wacana pelarangan itu.

“Kami terbuka jika Pemkot merencanakan relokasi, tapi tidak untuk pelarangan. Ini sangat diskriminatif.”

Komunitasnya akan tetap berkegiatan di CFD sebelum ada alasan pelarangan yang jelas. Seorang anggota komunitas Rottweiler Solo, Daniel, menilai larangan membawa anjing di CFD tidak logis. Jika alasannya mengotori lingkungan, Daniel menyebut PKL yang biasa berjualan di CFD lebih parah pencemarannya.  “CFD bukan pasar tiban. Kalau Pemkot mau melarang kami di sini, harusnya PKL juga ditertibkan,” ujarnya.

Daniel siap berunjuk rasa jika keluhan itu tak segera direspons. Bahkan, dia mengancam bakal melepas peliharaannya di CFD jika komunitas anjing terbukti diperlakukan tidak adil.

Sementara Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, selaku pengelola CFD, meminta komunitas pecinta  anjing tenang menyikapi wacana pelarangan yang bergulir. Pihaknya siap mengupayakan klarifikasi agar problem yang diperdebatkan menjadi terang.  “Kami mempersilakan komunitas beraktivitas seperti sediakala. Kami juga mengimbau agar tidak ada langkah-langkah ekstrem yang justru merugikan warga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya