SOLOPOS.COM - Captain Jack. JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto

Captain Jack. JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto

JOGJA— Band beraliran rock Captain Jack meluncurkan video dokumenter We Are Monster. Video berdurasi 70 menit itu diperkenalkan di Institut Francais Indonesia (IFI), Jalan Sagan, Selasa, (4/12/2012) dan bercerita soal sepak terjang mereka dalam menapaki karier. Sebelumnya pada pertengahan Oktober lalu, band tersebut meluncurkan album terbaru dengan single andalan Kupu Kupu Baja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

We Are Monster disutradarai Devri Dinarto, yang selama ini kerap memproduksi film dokumenter. Video ini terdiri dari bermacam adegan Captain Jack saat konser di sejumlah kota hingga pandangan para personel dalam memaknai musik rock. Momo, vokalis Captain Jack menuturkan video dokumenter tidak hanya merangkum perjalanan mereka  selama 13 tahun bermusik melainkan sebuah pemberian informasi terhadap Monster Jacker (sebutan fans Captan Jack) yang selama ini tidak sepenuhnya mereka ketahui. “Selama ini Monster Jacker hanya tahu kami lewat lirik lirik kami ataupun dari artikel dan internet,” katanya kepada Harian Jogja, Selasa, (4/12/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Momo, video dokumenter juga diharapkan mampu mengajak Monster Jacker  untuk membangun sebuah kebebasan yang positif.  Terlebih mereka mengklaim dirinya sebagai sebuah band yang tidak menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang. “Ini penting karena selama ini band rock selalu identik dengan minuman keras maupun obat obatan terlarang,” katanya.

Momo mengaku pilihan bersama personel lainnya untuk tidak menggunakan alkohol dan obat obatan itu telah dilakukan sejak tujuh tahun silam. Langkahnya itu pun terkadang mengundang cibiran dari musisi rock  lainnya. “Tapi kami enggak terlalu memikirkan hal tersebut,” katanya.
Materi video dokumenter tersebut sejatinya telah dipersiapkan sejak 2009 silam. Pada waktu itu, Devri Dinarto, sang sutradara  kerap mengikuti perjalanan Captain Jack saat konser.

Ia juga melakukan wawancara terhadap seluruh personel Captain Jack yaitu Momo (vokalis/gitar), Surya Ismeth (keyboard), Zuhdil HK (gitar) dan Andy Babon (drum) dan Novan (bass).  Tidak hanya itu, ia juga melakukan wawancara dengan fans, wartawan, hingga musisi papan atas Indonesia hingga pihak-pihak yang berseberangan. Dalam proses pengerjaan tersebut, Devri mengaku menggunakan bujet yang terbilang minim untuk ukuran pengerjaan sebuah film dokumenter. “Dana produksinya hanya setengah dari harga Blackberry,” bebernya.

We Are Monster, imbuh Devri tidak akan dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.  Video tersebut dilepas secara bebas dengan memasukkan di Youtube agar semua orang bisa menikmati. “Sejak awal diproduksi kami memang berencana hanya untuk memasukkannya di Youtube agar mereka tahu Captain Jack sebenarnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya