Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 mencapai 100 persen pada akhir tahun. Demi mewujudkan hal itu, pemkab gencar melakukan vaksinasi hingga tingkat desa.
Saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 di Klaten mencapai 78 persen untuk dosis pertama dari total target 1.006.650 warga. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 50 persen. Sedangkan untuk vaksinasi lansia di Klaten mencapai 60 persen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Harga Murah! Soto Kering Bu Yati Delanggu Klaten Bikin Nagih
Catatan ini tentunya terus bertambah mengingat kegiatan vaksinasi gencar dilakukan. “Vaksinasi terus kami lakukan. Selama ada dosis vaksin yang tersedia, kegiatan vaksinasi terus berjalan,” kata Kepala Dinkes Klaten, Cahyono Widodo, seperti dikutip dari klatenkab.go.id, Sabtu (13/11/2021).
Cahyono menjelaskan ada satu desa dan satu kecamatan yang 100 persen warganya sudah tervaksin. Untuk level desa yakni Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan. Sementara untuk level kecamatan yakni Kecamatan Ngawen yang tuntas tervaksin.
Dia menyadari pelaksanaan vaksinasi sangat tergantung dengan stok vaksin. Kendati demikian, Cahyono tetap optimistis bisa mengejar target 100 persen pada akhir tahun nanti. “Kami berharap suplai vaksin selalu tersedia. Kami optimis sampai akhir tahun nanti, target dosis pertama dapat terpenuhi,” paparnya.
Program vaksinasi ini memang terus bergulir di Klaten. Selain Pemkab Klaten, beberapa instansi lain yang turut menggelar vaksinasi adalah Polres Klaten, dan Kodim 0723/Klaten.
Baca Juga: Bank Sampah Kahuman Klaten Kembangkan Maggot Beromzet Rp2 Juta/Bulan
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta warga untuk mau divaksin. Selain itu, Bupati juga meminta warga untuk taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
“Vaksinasi merupakan satu dari upaya pemerintah dalam menangani pandemi, namun bukan untuk menyembuhkan dan membuat tidak tertular. Tetapi vaksin adalah rangkaian yang penting dalam penanganan pandemi, namun yang paling utama adalah disiplin protokol kesehatan,” tutur Mulyani.