SOLOPOS.COM - Warga Desa Tuban menerima vaksin melalui program Vaksin Tuntas Desa di Balai Desa Tuban, Gondangrejo, Karanganyar Sabtu (25/9/2021). (Solopos.com/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Cakupan vaksinasi sebagai upaya pencegahan persebaran virus corona bagi warga di Kabupaten Karanganyar menembus 70%.

Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut capaian 70 persen vaksinasi di awal bulan ini tak lepas dari kerja keras berbagai pihak, seperti tenaga kesehatan (nakes), jajaran TNI dan Polisi, serta para sukarelawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Alhamdulillah sekarang cakupan vaksinasi sudah 70% untuk suntikan dosis pertama,” kata Juliyatmono, Selasa (5/10/2021).

Juliyatmono mengatakan tinggal tersisa 30 persen penduduk yang belum divaksinasi. Mereka tersebar di beberapa desa dengan jumlah relatif kecil. Upaya akselerasi vaksinasi terus dilakukan Pemkab Karanganyar.

Baca Juga: Bupati Yuli Minta Guru Honorer Tunggu Seleksi PPPK Tuntas, Kenapa?

Bahkan Pemkab menggelar vaksinasi malam hari untuk mengakomodasi para pekerja yang bekerja di siang hari. Saat ini vaksinasi juga dilakukan tak hanya menyasar warga Karanganyar, namun juga melayani warga luar tapi berdomisili di Bumi Intan Pari.

“Dapatnya memang sedikit-sedikit. Tapi mereka juga sasaran vaksinasi. Termasuk juga dilakukan tim kabupaten/kota tetangga yang memvaksin warga luar kota,” katanya.

Sisa warga yang belum vaksin diperkirakan tinggal sedikit. Meski demikian, langkah vaksin jemput bola ke rumah penduduk belum akan dilakukan. Pemkab masih memaksimalkan vaksinasi di gerai-gerai vaksin.

Baca Juga: Glamour Camping di Lawu Park Tawangmangu, Cara Kemah Semewah Hotel

Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mengapresiasi capaian cakupan vaksinasi sebesar 70 persen pada saat ini. Namun demikian pihaknya meminta Pemkab tidak berpuas diri atas capaian tersebut. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana Pemkab menjaring 30 persen warga yang belum divaksin.

Bagus merasa sudah saat pemkab jemput bola. “Petugas harus jemput bola ke dusun-dusun dengan mengecek warga mana yang belum divaksin. Karena masih banyak di dusun-dusun warga yang belum divaksin,” kata dia.

Upaya jemput bola perlu dilakukan untuk mengakomodasi bagi warga lanjut usia (lansia), maupun penyandang disabilitas. Kemudian jemput bola secara door to door dilakukan sekaligus memberi edukasi kepada warga yang hingga kini menolak divaksin dengan berbagai alasan.

Baca Juga: PPKM Turun Level, Bupati Karanganyar: Peserta PTM Harus Ditambah

“Modal petugas mendatangi rumah ke rumah ini salah satunya juga mengedukasi ke warga pentingnya divaksin. Karena masih banyak warga yang tidak mau divaksin, dari urusan kepercayaan dan lainnya,” katanya.

Dia berharap program vaksinasi di Karanganyar bisa tercapai 100 persen secepatnya. Dengan begitu pandemi virus corona berakhir dan sektor kepariwisataan, ekonomi kembali bergeliat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya