SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Kabupaten Boyolali masih tergolong rendah. Hingga kini baru 52.049 sasaran dari 835.772 sasaran yang mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga di Boyolali.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, saat ditemui wartawan di ruangannya pada Selasa (22/3/2022). “Untuk booster, kami masih memiliki kesulitan karena masyarakat mungkin melihat orang yang terkena varian Omicron ternyata tidak merasakan apa-apa, jadi positif tapi sehat-sehat saja. Jadi mereka berpikir vaksinasi dua kali itu cukup,” kata Puji.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, Puji mengungkapkan beredarnya hoaks tentang vaksin dosis ketiga yang memiliki dosis lebih kuat dan gejala pascavaksinasi lebih berat dibandingkan vaksinasi dosis I dan II membuat masyarakat takut untuk mengikuti vaksinasi booster.

Baca juga: Perpustakaan Keliling di Boyolali Eksis Jangkau Selo hingga Juwangi

Lebih lanjut, melihat rendahnya capaian sasaran vaksinasi booster di Boyolali, Puji meminta kesadaran masyarakat untuk datang ke puskesmas dan mengikuti vaksinasi booster. Puji mengaku sudah bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggerakkan massa agar segera mengikuti vaksinasi booster.

“Jadi di Dinkes sudah mendata, nanti kami share ke kecamatan untuk menggerakkan vaksin [vaksinasi]. Masyarakat silakan datang ke puskesmas masing-masing di jam kerja. Membawa fotokopi KK [Kartu Keluarga] dan KTP [Kartu Tanda Penduduk] dan juga nanti memberi nomor handphone,” jelas dia.

Mendaftarkan Diri

Puji mengatakan saat ini ada 12.000 dosis vaksin AstraZeneca tersebar di seluruh kecamatan di Boyolali. Namun, dari 12.000 dosis baru sekitar 2.000 hingga 3.000 dosis yang terserap.

“Untuk target selesai kapan kami belum berani menargetkan karena untuk sasaran booster itu kami harus mencari. Jadi ini kami masih berproses,” ungkap dia.

Baca juga: Seorang Warga Boyolali Meninggal karena DBD, Ini Langkah Warga Setempat

Puji berharap bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dua kali vaksin, tapi belum mengikuti vaksinasi booster maka bisa segera mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi booster.

“Walau sudah ikut vaksin dua kali, itu tidak mengurangi potensi tertular. Tapi dengan vaksin lengkap sampai dosis ketiga, potensi gejala yang memberatkan saat terpapar itu semakin kecil,” ungkapnya.

Ahmad, 30, warga Kecamatan Mojosongo, Boyolali, mengatakan dari empat orang dewasa dalam keluarganya baru dirinya yang mendapatkan vaksin booster. Dia melakukan vaksinasi dosis ketiga bersama-sama dengan teman sekantor di luar kota.

“Sebenarnya istri, ibu mertua, dan adik ipar saya sudah waktunya vaksinasi booster, tapi belum mendapatkan info bagaimana cara mengikutinya. Kalau vaksinasi tahap I dan II dulu kan ada undangan atau pemberitahuan dari pihak desa,” jelasnya.

Baca juga: Perpusda Boyolali Berusaha Ramah Difabel, Ini Saran Pengguna Kursi Roda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya