SOLOPOS.COM - Gelandang Persis Solo, M. Shulton, mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Rumah Sakit dr. Oen Kandang Sapi Jebres akhir Juni 2021 lalu. (Istimewa/Persis Solo)  

Solopos.com, JAKARTA–PT Liga Indonesia Baru (LIB) mewajibkan vaksinasi Covid-19 bagi semua peserta Liga 1 dan Liga 2 sebagai syarat bergulirnya kompetisi. Sejauh ini masih ada beberapa klub Liga 1 maupun Liga 2 yang belum memberikan vaksinasi bagi para pemain dan ofisial. PSSI mendukung kebijakan tersebut karena dianggap dapat mengantisipasi klaster Covid-19 di sepak bola.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sebagian besar pemain klub Liga 1 telah mendapatkan vaksinasi hingga dosis kedua. Diketahui, hampir semua klub kasta tertinggi pernah mengikuti Piala Menpora 2021 yang salah satu persyaratannya adalah wajib vaksinasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara di Liga 2, baru sebagian klub yang sudah menjalankan vaksinasi. Persis Solo menjadi salah satu tim yang telah menuntaskan vaksinasi bagi skuatnya sejak 25 Juni 2021 lalu. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengatakan program vaksinasi bakal disiapkan demi memastikan keamanan Liga 1 dan Liga 2.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Hari Ini: Jateng Terbanyak Kasus Positif, Sembuh, dan Pasien Meninggal

Pihaknya menargetkan semua elemen klub Liga 1 maupun Liga 2 dapat divaksin untuk menekan persebaran Covid-19 di kalangan pelaku sepak bola. “PSSI sudah menyiapkan program untuk klub yang belum vaksin, kemungkinan kerja sama dengan Kadin. Kalau Liga 2, lima sampai enam klub sudah vaksin setelah mereka bekerja sama dengan pemda setempat,” kata Akhmad dilansir detikcom, Rabu (4/8/2021).

Pihaknya mengatakan program 100% vaksinasi bagi peserta kompetisi menjadi bagian dari protokol kesehatan yang harus dilaksanakan jelang liga. Diketahui PSSI berencana memutar Liga 1 2021/2022 mulai 20 Agustus 2021 dan Liga 2 dua pekan setelahnya.

“Harapannya vaksinasi sudah 100% saat liga dimulai. Insya Allah tidak ada yang kena, kalau pun kena mudah-mudahan tidak sampai gejala berat,” ujar Akhmad.

Baca Juga: Ada PPKM Level 4, Suroan dan Suran Agung di Madiun Kembali Ditiadakan

 

Zona Aman

Lebih jauh, PT LIB menanggapi pernyataan Sekjen PSSI, Yunus Nusi, ihwal kompetisi yang akan digelar di zona hijau. Hal itu sempat menimbulkan tanda tanya mengingat per Rabu ini tidak ada daerah di Pulau Jawa, lokasi penyelenggaraan Liga 1, yang berstatus zona hijau.

Bahkan dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia, hanya Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, yang tercantum sebagai zona hijau. “Maksudnya zona hijau itu zona aman. Tentu kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menentukan kriteria zona aman ini,” kilah Akhmad.

PT LIB akan menggulirkan Liga 1 dengan format series dan seri pertama akan dimulai di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara seri kedua di Jawa Tengah dan DI  Yogyakarta, dan seri ketiga di Jawa Timur.

Baca Juga: Kena PHK saat Covid-19, Warga Karanganyar Ini Bertahan dengan Kacang Ndelik

Jawa Timur bakal lanjut menjadi tuan rumah seri keempat, disusul Jawa Tengah dan DIY pada seri kelima, dan seri keenam kembali ke Banten, DKI, dan Jawa Barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya