Solopos.com, SOLO — Proyek pembangunan Pasar Purwosari Solo telah rampung 100% pada Jumat (8/10/2021) lalu. Pembangunan yang dimulai pada Mei tersebut dikerjakan selama 180 hari.
Desain yang dibikin menyesuaikan flyover Purwosari membuatnya tampak cantik dan lebih hidup saat dilihat dari Jl Slamet Riyadi. Konsepnya, bangunan terbuka yang menggunakan panel kaca dan baja ringan sebagai konstruksi utama.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Konsep tersebut diharapkan lebih ramah lingkungan dan memberikan kesan segar serta lega pada pengunjung dan pedagang. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan desain anyar itu diharapkan membuat pasar yang berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi itu lebih banyak pengunjung.
Apalagi, sambungnya, lingkungan pasar juga lebih bersih dan rapi. Selain itu, penataan lahan parkir di sisi utara dan selatan Pasar Purwosari Solo juga lebih baik dibanding sebelumnya.
Baca Juga: Hari ke-11 SGS 2021, Pasar Tradisional Sumbang Transaksi Rp49 Miliar
“Harapannya pasar baru ini bisa membuat masyarakat semakin nyaman saat berbelanja di pasar tradisional. Bangunan baru, penataan lebih baik, kantong parkir juga nyaman,” katanya.
Lurah Pasar Purwosari, Sugiyanto, mengatakan saat ini masih masa pemeliharaan hingga enam bulan ke depan. Pasar itu nantinya bakal dilengkapi peranti penempatan pedagang, salah satunya memesan meja dan kursi yang kurang lebihnya butuh waktu sebulan sampai dua bulan.
Penempatan Awal Tahun 2022
Perkiraannya, pedagang Pasar Purwosari Solo baru bisa menempati kios dan losnya paling cepat akhir tahun atau awal 2022. Sembari menunggu lelang meja dan kursi, pengelola mulai menggelar sosialisasi penempatan pedagang.
Mereka ditata sesuai zonasi jenis dagangan. Pasar yang dibangun ulang dengan anggaran Rp3,8 miliar itu terdiri dari 29 unit kios dan 155 unit los.
Baca Juga: Kader PDIP Pro Ganjar Disebut Celeng, ini Artinya Menurut Akademisi
“Kios untuk perbankan, pakaian dan sepatu, kemudian makanan. Los juga seperti itu ada pakaian, makanan kering, basah, sayuran. Untuk los daging dipusatkan pasar bagian timur pasar,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/10/2021).
Selain sosialisasi, pengelola juga merampungkan proses administrasi Surat Hak Penempatan (SHP) kios dan los. Pedagang yang saat ini masih beraktivitas di pasar darurat diminta mengumpulkan SHP lama untuk penerbitan ulang SHP baru.
Setelahnya, pengelola membagi kios dan los berdasarkan SHP tersebut. “Kami memaksimalkan waktu agar administrasi SHP dan pemesanan meja kursi ini berjalan beriringan, sehingga pedagang bisa masuk pasar tidak terlalu lama,” katanya.