SOLOPOS.COM - Seorang warga melintasi jembatan di Telaga Candi Muncar. (Foto diambil MAret 2018/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO – Area wisata Candi Muncar di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah adalah kawasan wisata alam yang indah dengan deretan situs bersejarah.

Meski bernama Candi Muncar, lokasi berketinggian 1.170 meter di atas permukaan laut ini justru tidak terdapat bangunan candi, melainkan sebuah telaga. Telaga itu terbentuk karena bendungan pada sungai yang berhulu di pegunungan Lawu selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyak orang menyebut tempat ini sebagai Bendungan Candi Muncar. Air di telaga Candi Muncar bening. Di dalam telaga terdapat ikan emas. Pengunjung biasa memberi makan ikan dengan membeli pakan di warung-warung di tepi telaga. Udara di tempat ini segar. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Landasan Helikopter di Kompleks Wisata Candi Muncar Girimarto Wonogiri.

Ekspedisi Mudik 2024

Survei ahli yang dilakukan Centre for Strategic and International Strudies (CSIS) menemukan data banyak ahli tidak yakin program pemindahan ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, akan berhasil.

Tingkat ketidakyakinan itu cukup tinggi, yakni 58,8%, sementara yang yakin dengan program ini adalah 41,2%. Para ahli juga tidak yakin dengan kemampuan APBN dalam mendanai program pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara tersebut.

Sebesar 69,4% responden meyakini anggaran negara tidak akan mampu membiayai program tersebut. Walaupun sudah ada peraturan pemerintah sebagai aturan turunan Undang-undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) tentang skema pembiayaan pembangunan IKN Nusantara, belum ada penjelasan konkret bagaimana skema pembiayaan itu akan direalisasikan. Penjelasan lengkap tersaji di Banyak Ahli Tidak Yakin Pemindahan IKN akan Berhasil.

Warung telekomunikasi atau wartel dan telepon umum adalah primadona alat telekomunikasi pada 1980-an hingga 1990-an. Kini ditinggalkan karena terlindas teknologi. Saat ini, setiap orang memiliki telepon seluler, mudah terhubung satu sama lain.

Pada 1980-an hingga 1990-an, tidak semua orang bisa mengakses telepon kabel pribadi. Mereka harus mengantre di telepon umum koin,  telepon umum kartu, atau warung telekomunikasi. Kisah lengkap bisa dibaca di Primadona 1980an: Wartel dan Telepon Umum, Riwayatmu Kini.

Pembatalan perjanjian damai antara Merpati Airlines dengan kreditur membuat maskapai penerbangan itu semakin dekat dengan pembubaran. Setidaknya terdapat tiga penyebab utama keruntuhan Merpati Airlines yang pernah berjaya pada era 1980-an.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya membatalkan perjanjian damai (homologasi) PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines dengan kreditur. Sidang putusan itu digelar di Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).

Dengan putusan tersebut, Merpati Airlines mendapat payung hukum dan selangkah lebih dekat menuju pembubaran. Putusan itu Nomor 5/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2022/PN.Niaga.Sby, 2 Juni 2022. Duduk perkara bisa dibaca di Raih Kejayaan Era 80-an, 3 Penyebab Utama Merpati Airlines Pailit.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya