SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat diambil darahnya untuk plasma konvalesen di rumah dinasnya, Kamis (22/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemkot Salatiga)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mencanangkan Gerakan Serval yang merupakan kependekan dari Seruan Konvalesen. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat yang pernah terpapar Covid-19 menyumbangkan plasma darah untuk terapi convalescent, atau yang populer disebut konvalesen.

Seruan itu disampaikan Yuliyanto seusai mendonorkan darahnya di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (22/7/2021). Yuliyanto mengaku dirinya dan keluarga yang berstatus penyintas berkomitmen membantu kesembuhan pasien Covid-19.

Promosi Wow, Volume Transaksi Merchant QRIS BRI Meningkat 400%

“Anak saya kemarin sempat parah hingga membutuhkan donor plasma konvalesen. Sekarang sudah sembuh dan ini kesempatan bagi kami membantu pasien yang lain yang membutuhkan donor plasma konvalesen,” ujar Yuliyanto.

Baca Juga: Salatiga Diminta Terapkan PPKM Level 4, Wali Kota Yuliyanto Galau

Yuliyanto menuturkan awalnya seluruh anggota keluarganya yang pernah terpapar Covid-19 berniat mendonorkan plasma konvalesen. Namun, karena terganjal persyaratan pendonor akhirnya hanya dirinya dan anak tertua yang mendonorkan plasma darah.

“Hanya saya dan anak tertua yang memenuhi syarat mendonorkan plasma untuk terapi konvalesen. Sedangkan yang lain belum bisa,” ujarnya.

Setelah ini, Yuliyanto pun akan meminta Dinas Kesehatan Kota Salatiga mendata ASN yang pernah terpapar Covid-19 dan berstatus sebagai penyintas. Para ASN itu nantinya akan diminta mendonorkan plasma darahnya untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.

“Kemarin kan ASN yang kena Covid-19 juga banyak. Kalau memenuhi syarat menjadi pendonor, saya minta segera mendaftar secara sukarela,” jelasnya.

Baca Juga: Pelaksanaan Belum Jelas, Pemkot Salatiga Sudah Pasang Target 17.895 Anak Divaksin Covid-19

Langka

Tak hanya ASN di lingkungan Pemkot Salatiga, Yuliyanto juga berharap masyarakat yang berstatus sebagai penyintas Covid-19 tidak segan-segan mendonorkan plasma darahnya ke PMI. Apalagi saat ini banyak pasien Covid-19 yang masih kesusahan mendapatkan plasma darah untuk terapi
konvalesen. Stok plasma darah konvalesen pun di PMI masih langka.

“Kita lihat sekarang banyak yang kebingungan mencari plasma darah karena yang sembuh masih enggan menjadi pendonor. Makanya, ayo sekarang kita harus saling bantu menyelamatkan pasien yang membutuhkan,” tegasnya.

Terapi plasma konvalesen selama ini memang dianggap ampuh dalam penyembuhan pasien Covid-19. Data Dinkes Salatiga, selama penerapan PPKM darurat, 3-20 Juli jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Kota Salatiga mencapai 2.161 orang. Sedangkan akumulasi kasus Covid-19 Salatiga hingga 21 Juli 2021 tercatat mencapai 8.328 kasus. Perinciannya, 7.458 kasus sembuh, 656 kasus aktif, dan 214 kasus kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya