SOLOPOS.COM - Camat Kedawung, Endang Widayanti (berdiri), menjelaskan tentang program Perisasi Kedawung yang diluncurkan bersama para pegiatan UMKM dan pegiatan ekraf di aula kantor kecamatan, Senin (3/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kecamatan Kedawung, Sragen, meluncurkan inovasi yang diberi nama Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kerakyatan (Perisai) Kedawung di aula kecamatan, Senin (3/10/2022).

Perisai Kedawung merupakan program untuk menggerakan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kedawung yang jumlahnya ada seribuan orang. Dampak akhir yang diharapkan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peluncuran Perisai Kedawung dihadiri oleh para pelaku ekraf dan  usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Para kepala desa (kades) di Kecamatan Kedawung juga turut hadir bersama perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan ekraf, yakni Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen.

Camat Kedawung, Endang Widayanti, menjelaskan perisai Kedawung merupakan program untuk menjadikan para pelaku ekraf dan UMKM sebagai tameng atau perisai. Tujuannya agar angka kemiskinan di Kedawung tidak meningkat. Perisai Kedawung itu juga diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Pelaku ekraf menjadi katalisator utama dalam pertumbuhan ekonomi. Saat pandemi Covid-19, sektor ekraf dan pertanian yang mampu bertahan,” ujarya.

Baca Juga: BOB Latih 8 Kelompok Pembatik di Karanganyar & Sragen, Ini Materinya

Munculnya Perisai Kedawung ini, sambung Endang, dilatabelakangi banyaknya potensi yang dimiliki Kedawung. Dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, Kedawung merupakan kecamatan strategis dan tersejuk di Sragen karena lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar.

Dengan kondisi geografis tersebut, Kedawung menjadi kecamatan lintasan para pengunjung yang hendak ke Karanganyar. Kedawung juga memiliki hutan karet yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Lokasi ini akan dikembangkan supaya bisa jadi rujukan para pesepeda alias goweser.

Minimnya Peran Pemerintah Kecamatan Kedawung

Endang yang baru tiga bulan menjabat Camat Kedawung mengaku sering kali blusukan ke desa-desa seperti saat menjadi camat Sumberlawang. Selama blusukan itu, Endang baru mengetahui bila selama ini pemerintah kecamatan belum terlibat dalam pembinaan pelaku ekraf dan UMKM. Bahkan, pemerintah kecamatan juga tidak memiliki database pelaku ekraf dan UMKM di Kedawung.

Baca Juga: KKN UGM Rintis 3 Desa Wisata di Sambungmacan Sragen, Ini Lokasinya

“Perisai Kedawung menjadi jawaban atas problem tersebut. Potensi yang ada di desa itu ada 150 pelaku ekraf dan UMKM per desa. Padahal jumlah desa di Kedawung itu ada 10, sehingga satu kecamatan ada sekitar 1.500 pelaku ekraf dan UMKM. Potensi yang luar biasa ini harus mendapatkan perhatian dan dukungan dari stakeholders terkait,” ujar Endang.

Ekraf bisa diklasifikasikan dalam 17 subsektor, seperti kuliner, fashion, videografis, seni hiburan, seni pertunjukan dan seni lainnya.

Sekretaris Bappeda Litbang Sragen, Agus Tri Lastomo, mengatakan sebenarnya banyak sekali pelaku ekraf di Sragen sesuai dengan 17 subsektornya. Dia menerangkan ketika ada kecamatan berinisiatif untuk menggerakan pelaku ekraf di desa-desanya maka hal itu menjadi potensi kekuatan ekonomi kreatif yang luar biasa.

Baca Juga: Paket Wisata Sailing to Boyolayar, Sragen Dijual Rp1,4 Juta untuk PP

“Ketika ekonomi bergerak maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Diharapkan juga Perisai Kedawung yang digagas Bu Camat bisa membuat daya tahan ekonomi masyarakat meningkat. Ancaman ekonomi tahun depan itu gelap karena adanya ancaman resesi. Semoga resesi itu tidak terjadi atau berdampak luas di Kedawung khususnya dan Sragen pada umumnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya