SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga honorer. (freepik)

Solopos.com, BANTUL — Dugaan praktik calo penerimaan pegawai harian lepas (PHL) atau honorer di Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diungkap Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul.

Anggota Forpi Bantul, Abu Sabikhis, mengaku mendapat laporan dari para korban terkait calo penerimaan tenaga honorer di Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul itu. Bahkan, kedua korban mengaku ditawari membayar uang Rp50 juta per orang agar bisa bekerja sebagai PHL atau tenaga honorer di instansi pemerintahan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedua korban, lanjut Abu Sabikhis, telah mengangsur uang tersebut masing-masing Rp25 juta. Uang itu katanya disetorkan melalui ajudan Bupati Bantul.

“Keduanya [calon tenaga honorer] sudah membayar masing-masing Rp25 juta,” ujar Abu melalui sambungan telepon, Kamis (14/7/2022).

Kedua korban, lanjut Abu, dijanjikan bekerja di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis. Bahkan calo tersebut memastikan kepada kedua korban bisa masuk melalui ajudan Bupati Bantul.

Baca juga: Mahal! Masuk Wisata Gumuk Pasir Bantul Ditarik Rp100.000 

Abu mengakui sudah mengonfirmasi langsung ke Dinas Pariwisata Bantul terkait dugaan adanya praktik penerimaan tenaga honorer di instansi pemerintah tersebut pada 13 Juli lalu. Saat itu dirinya ditemui oleh Sekretasi Dinas Pariwisata Bantul, Jati Banyubroto.

Dalam pertemuan tersebut, Jati menegaskan tidak ada ketentuan penarikan uang untuk calon PHL atau tenaga honorer di lingkungan Dinas Pariwisata Bantu. Bahkan, Dinas Pariwisata Bantul mengaku sudah tidak menerima calon PHL atau tenaga honorer menyusul adanya moratoriu dari pemerintah pusat untuk menghapus tenaga honorer di instansi pemerintah pada 2023 nanti.

Forpi juga sudah mengklarifikasi ajudan Bupati dan sang ajudan sudah membantahnya. “Tetapi kasusnya ada, bahkan korban sendiri mengaku dimintai uang dan sudah menyerahkan Rp25 juta,” katanya.

Baca juga: Menarik! Kelok 18 JJLS Jogja Dilengkapi Rest Area, Jadi Tempat Wisata?

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Jati Banyubroto, dengan tegas membantah adanya praktik calo penerimaan tenaga honorer di instansinya. Ia juga membantah adanya pegawai di Dinas Pariwisata Bantul yang terlibat dalam praktik tersebut.

“Kalau [Dinas] Parwisata tidak ada kaitannya. Enggak. Enggak [enggak ada kaitannya]. Kalau dinas tidak ada kaitan apa apa dengan masalah PHL, enggak ada,” kata Jati.

Artikel ini sudah tayang di Harianjogja.com dengan judul 2 Orang Jadi Korban Calo PHL Dispar Bantul, Forpi: Pelakunya Oknum PHL Dinas Setempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya